Bisnis.com, JAKARTA -- Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menawarkan investasi di bidang pengolahan ikan, infrastruktur pelabuhan, dan penerbangan, kepada Rusia.
Tawaran itu disampaikannya dalam pertemuan bilateral antara Susi dengan Menteri Industri dan Perdagangan Federasi Rusia, Denis Manturov, Senin (31/10/2016) malam.
Mengutip siaran pers, Susi mengundang Rusia untuk ikut andil dalam pengembangan 20 sentra kelautan dan perikanan terpadu (SKPT) di pulau-pulau terluar dan wilayah perbatasan, terutama dalam pembangunan infrastruktur dan sarana prasarana pengolahan produk kelautan dan perikanan, cold chain system, energi terbarukan dan pengembangan integrated aquaculture.
"Kami ingin menawarkan kepada Rusia, terurama perusahaan tambang dan energi asal Rusia Blackspace pada industri pengolahan ikan dan infrastruktur pelabuhan. Untuk tahap awal, Blackspace direncanakan akan membangun unit pengolahan ikan di empat lokasi pelabuhan perikanan, yakni Lampulo Aceh, Untia Makasar, Sendang Biru Malang, Prigi Trenggalek," kata Susi.
Pertemuan itu merupakan tindak lanjut kerjasama investasi kelautan dan perikanan yang telah dibahas pada kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo ke Sochi, Rusia, serta penguatan kerja sama kelautan dan perikanan dengan mitra di Rusia pada 17-21 Mei.
Untuk mendukung pengawasan dan memperkuat infrastruktur pembangunan SKPT, Susi juga menawarkan kerja sama di bidang transportasi penerbangan.
Monturov menyambut baik. "Kerjasama di bidang penerbangan, saya pikir dapat mengembangkan kota-kota kecil yang memiliki potensi besar," ujarnya.
Susi pun mengajak Rusia untuk menjaga hubungan baik dan menindaklanjuti kerja sama pertukaran data. Diharapkan dengan kerjasama ini, Indonesia dan Rusia menjadi negara beda benua yang melakukan koordinasi serta konsolidasi lebih giat, terutama dalam memerangi praktik illegal fishing dan mengembangkan 20 wilayah pembangunan SKPT.