Bisnis.com, SURAKARTA - Pemerintah menargetkan meningkatkan produksi komoditas pangan di wilayah-wilayah perbatasan untuk bisa diekspor ke negara tetangga yang wilayahnya berbatasan langsung dengan Indonesia.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan program kerja Kementerian Pertanian pada tahun ketiga pemerintahan Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla adalah meningkatkan produksi pertanian di wilayah perbatasan.
"Tahun ketiga kita membangun perbatasan dari pinggiran sebagaimana arahan Bapak Presiden, sehingga selundupan selama ini cabai, bawang, beras hilang. Kita selesaikan dengan produksi di perbatasan," kata Amran, Jumat (29/10/2016).
Dia menargetkan untuk meningkatkan produksi hasil pertanian di wilayah Kepualaun Riau, Entikong, Merauke, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur.
Mentan yang meraih gelar S1 hingga S3 di Universitas Hasanuddin Makassar tersebut menegaskan pembangunan infrastruktur dan pengembangan bibit unggul akan terus dilanjutkan, selain membangun pertanian daerah pinggiran.
Setelah Indonesia bisa swasembada beras dan jagung nasional, dia berharap, ke depannya setiap pulau besar di Indonesia bisa swasembada pangan.
"Diharapkan ke depan semua pulau swasembada, tidak mengambil beras dari Jawa. Contoh Kalimantan jangan mengambil beras dari Jawa Tengah, mengingat sampai tahun ini masih mengambil beras dari Jawa Tengah. Kemudian Sulawesi Selatan, Jawa Timur diharapkan mampu mandiri pangan," ujar dia.
Menurutnya, setiap daerah bisa menekan inflasi melalui kontribusi produksi pangan yang kemudian berimbas menekan inflasi secara nasional.
EKSPOR PANGAN: Produksi Pangan di Wilayah Perbatasan Digenjot, Agar Bisa Diekspor
Pemerintah menargetkan meningkatkan produksi komoditas pangan di wilayah-wilayah perbatasan untuk bisa diekspor ke negara tetangga yang wilayahnya berbatasan langsung dengan Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium