Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Palembang Targetkan 2019 Tak Ada Kawasan Kumuh

Kawasan kota kumuh di Palembang ditargetkan tidak ada lagi pada 2019 seiring dengan terlaksananya program kota tanpa kumuh atau Kotaku.
Warga melakukan aktivitas di kawasan perkampungan kumuh di Kapuk Teko, Jakarta Barat/Antara
Warga melakukan aktivitas di kawasan perkampungan kumuh di Kapuk Teko, Jakarta Barat/Antara

Bisnis.com, PALEMBANG - Kawasan kota kumuh di Palembang ditargetkan tidak ada lagi pada 2019 seiring dengan terlaksananya program kota tanpa kumuh atau Kotaku.

Koordinator Kotaku Palembang Ahmad Yudi mengatakan program Kotaku mengikuti target dari RPJMD Nasional mengurangi permukiman kumuh hingga di angka 0% pada 2019 mendatang.

“Kami akan bangun kawasan kumuh ini menjadi layak huni. Dengan demikian, target 2019 tak ada lagi kota kumuh melalui program Kotaku ini,” katanya, Senin (31/10/2016).

Yudi mengatakan pihaknya telah menyurvei kawasan kumuh yang ada di kota Palembang untuk dibenahi. Kawasan itu, kata dia, banyak terdapat di daerah seberang ulu yakni di Kertapati,Gandus dan sekitarnya.

Menurutnya, pemerintah pusat akan mengalokasikan anggaran senilai Rp20 miliar untuk menata kawasan kota kumuh di Palembang. “Ada 36 kelurahan yang akan kami benahi tahun depan dengan luasan 1.700 meter persegi yang masih kumuh,” katanya.

Perbaikan atau penataan dalam hal ini yakni jalan akses menuju kawasan tersebut, sanitasi ,rumah dan sebagainya. “Kenyataan dilapangan memang kita lihat kawasan kumuh di kota Palembang banyak yakni kumuh karena banyak sampah, sanitasi tak ada, akses jalan tak mendukung,” katanya.

Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Hardayani mengatakan adanya program Kotaku diharapkan mampu menuntaskan kota kumuh yang ada di Palembang.

Menurutnya, terdapat 59 titik kota kumuh yang ada di kota Palembang dan sebagian besar ada di kawasan seberang ulu. Dia mengatakan program Kotaku yang berada di bawah naungan Kementerian PUPR akan melakukan perubahan di kawasan kota kumuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dinda Wulandari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper