Bisnis.com, JAKARTA – Pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat diprediksi akan terakselerasi pada kuartal ketiga, di saat para konsumen mempertahankan kuatnya laju belanja serta seiring melonjaknya kinerja ekspor.
Menurut prediksi para Ekonom dalam survei Reuters, produk domestik bruto (PDB) AS tumbuh 2,5% secara tahunan pada kuartal ketiga, setelah mencatatkan pertumbuhan 1,4% pada kuartal kedua. Angka pertumbuhan tersebut akan menjadi yang terkuat sejak kuartal kedua 2015.
Di samping dukungan dari belanja konsumen dan ekspor, pertumbuhan ekonomi AS juga diharapkan mendapatkan dorongan dari rebound pada aktivitas pertambangan dan investasi persediaan.
“Selama memiliki belanja konsumen, kestabilan pada belanja modal, aktivitas perdagangan, dan persediaan, komposisi yang seimbang tersebut akan membuat kita percaya diri bahwa segala sesuatu berjalan pada arahnya,” ujar Anthony Karydakis, Kepala strategi ekonomi Miller Tabak, seperti dilansir Reuters hari ini (Jumat, 28/10/2016).
Belanja konsumen cenderung terus akan mendorong ekonomi pada kuartal ketiga, bahkan meskipun lajunya melambat dari tingkat 4,3% yang kuat pada kuartal kedua. Belanja konsumen, yang berkontribusi lebih dari dua pertiga dari kegiatan ekonomi AS, diharapkan meningkat 2,8%.
“Konsumen adalah bintang bagi perekonomian. Fundamental menopang belanja konsumen ke depannya. Neraca rumah tangga berada dalam kondisi yang baik, pertumbuhan pekerjaan solid, dan pertumbuhan upah naik,” kata Ryan Sweet, Ekonom senior Moody Analytics.
Seperti diketahui, tanda-tanda penguatan ekonomi akan suportif bagi langkah kenaikan suku bunga AS oleh bank sentral AS Federal Reserve pada Desember.