Bisnis.com, JAKARTA— Sebanyak enam sistem ketenagalistrikan di Indonesia mengalami defisit.
Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) tercatat sistem ketenagalistrikan wilayah Jawa dan Bali terdiri dari 1 sistem ketenagalistrikan dengan status normal (cadangan putar 2.340 mega watt).
Sementara, sistem ketenagalistrikan di Wilayah Sumatra terdiri dari 8 sistem dengan stasus 1 normal (Tanjung Pinang), 5 siaga (Nias, Batam, Bangka, Belitung, dan SBS (Sumsel Bengkulu Lampung)), dan 2 mengalami defisit (Aceh-Sumatra Utara/SBU, dan Sumtra Barat-Riau-Jambi/SBT).
Adapun, wilayah Indonesia timur terdiri dari 14 sistem besar ketenagalistrikan dengan status pada 17 Oktober 2016 a.l 3 normal (khatulistiwa, Lombok, Sulut-Gorontalo), 7 siaga (Mahakam, Sorong, Yayapura, Ambon, Ternate, Palu, Poso-Tentena), dan 4 defisit (Barito, Kupang, Kendari, Sulsel).
Dengan demikian, ada sekitar 6 sistem ketenagalistrikan yang mengalami defisit.