Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tak Punya Akses Pasar, Abilindo Ragukan Kemampuan Kapal Angkut Perindo

Kendati Perum Perikanan Indonesia diberi kapal angkut ikan hidup dengan dana APBN, Asosiasi Budidaya Ikan Laut Indonesia (Abilindo) memandang BUMN itu tak punya akses dan jaringan pemasaran di 20 kota besar di China dan Hong Kong.nn
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Kendati Perum Perikanan Indonesia diberi kapal angkut ikan hidup dari dana APBN, Asosiasi Budidaya Ikan Laut Indonesia (Abilindo) memandang BUMN itu tak punya akses dan jaringan pemasaran di 20 kota besar di China dan Hong Kong.

Pada saat yang sama, kapal Indonesia belum mampu bersaing dengan kapal berbendera Hong Kong karena pemerintahnya memberi banyak insentif, seperti subsidi BBM dan bebas pajak. "Sehingga, APBN KKP 2017 untuk membangun kapal angkut ikan hidup akan sia-sia," ujar Ketua Abilindo Wayan Sudja, Selasa (11/10/2016).

Dia mengatakan saat ini 75% pembudi daya ikan kerapu Indonesia telah bangkrut karena tidak dapat menjual ikan budi dayanya setelah akses kapal buyer ikan kerapu hidup dari Hong Kong berbelanja ke sentra-sentra budi daya di 15 provinsi dibatasi.

Perindo Agustus lalu menjajaki pembelian kapal dari China dan Hong Kong untuk mengangkut ikan hidup dari sentra-sentra pembudidayaan.

Direktur Operasional dan Pemasaran Perindo Dendi Anggi Gumilang mengatakan perusahaan akan membeli dua kapal berukuran 300 gros ton, masing-masing untuk pengumpan (feeder) dari sentra budi daya ke pelabuhan muat singgah dan ekspor. Namun, dia saat itu belum dapat berbicara mengenai spesifikasi kapal.

Menurutnya, perusahaan tengah menyurvei kapal berteknologi tinggi ke galangan kapal di kedua negara yang dikenal memiliki teknologi canggih kapal pengangkut ikan hidup itu.

"Jadi, kami sedang menunggu surat izin dari KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan) untuk membeli kapal itu karena teknologi kapal tersebut belum ada di Indonesia," kata Dendi kepada Bisnis (Bisnis, 3/8/2016).

Feeder, kata dia, nantinya mengangkut kerapu dari sentra budi daya, seperti Belitung, Natuna, dan Bali, ke pelabuhan muat singgah. Selain itu, kapal dengan pengaturan oksigen yang canggih tersebut akan dicontoh teknologinya untuk dibuat di dalam negeri.

Pemerintah menginginkan pengadaan 12 kapal oleh Perindo maupun swasta untuk menggantikan kapal asing yang sebelumnya bebas masuk ke sentra-sentra pembudidayaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Sri Mas Sari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper