Bisnis.com, SURABAYA - Perusahaan pengelola hasil laut atau ikan PT Kelola Mina Laut (KML) memproyeksikan pertumbuhan produksi ikan pada tahun depan meningkat 25% dibandingkan produksi tahun ini.
Direktur Utama KML Muhammad Najikh menjelaskan KML selama ini memiliki 49 pabrik pengolahan dengan total kapasitas produksi mencapai 2.500 kontainer per tahun, dan sebanyak 5 pabrik berada di Jawa Timur.
Sebanyak 90% produksi KML khusus untuk mengisi pasar ekspor hampir ke seluruh dunia dan 10% untuk pasar dalam negeri.
"Kami proyeksikan tahun depan produksinya bisa meningkat sampai 25% karena kami ingin fokus perbesar ekspor kami dan tidak banyak mengambil pasar dalam negeri supaya bisa diisi oleh produsen yang lain, " katanya Senin (10/10/2016).
Dia memaparkan untuk meningkatkan produksi ikan olahan yang memenuhi kualitas standar ekspor, KML tengah berupaya mendorong agar para nelayan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) 1 Brondong Jawa Timur untuk pindah ke TPI 2 yang baru.
"Memindah mereka ke TPI baru ini cukup sulit karena nelayan masih terbiasa dengan tempat lama, tetapi bangunan TPI baru ini sudah memiliki standar internasional yang akan mendukung potensi ekspor dari hasil tangkapan mereka, apalagi tangkapan nelayan Brondong 100% kami ekspor mencapai 100 ton/hari, " ungkapnya.
Selain itu, lanjutnya, KML juga melakukan pembinaan kepada nelayan termasuk mengarahkan nelayan terhadap permodalan usaha melalui bank yang jelas, salah satunya dengan Bank Mandiri yang sudah bekerja sama dengan KML.
"Dalam kerja sama itu kami memberikan jaminan kepada bank bahwa kami sebagai industri siap menerima hasil tangkapan mereka," katanya.
Adapun hasil tangkapan nelayan di Jawa Timur yang selama ini menyuplai ke KML yakni seperti ikan kakap merah, kakap putih, ikan teri, cumi dan rajungan. Ekspor ikan olahan KML dari Jatim selama ini menyasar pasar Amerika Serikat, Jepang, dan Eropa.