Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TNI Dorong Padi Indonesia Mendunia dengan Bibit Sembada B-9

Tentara Nasional Indonesia mendukung penuh padi asal Indonesia mendunia, salah satunya dukungan terhadap PT Biogene Plantation mengembangkan bibit padi jenis Sembada B-9 ditanam dan dikembangkan di Brunei Darussalam.
Padi unggulan/Ilustrasi
Padi unggulan/Ilustrasi

Bisnis.com, BANDAR SERI BEGAWAN - Tentara Nasional Indonesia mendukung penuh padi asal Indonesia mendunia, salah satunya dukungan terhadap PT Biogene Plantation mengembangkan bibit padi jenis Sembada B-9 ditanam dan dikembangkan di Brunei Darussalam.

"Kehadiran TNI di Brunei karena pemerintah Brunei mengapresiasi bibit padi asal Indonesia sehingga meminta kami hadir menyaksikan panen ini," kata Asisten Teritorial Kepala Staf Angkatan Darat, Mayjen TNI Komaruddin Simanjuntak, di Distrik Wasan, Brunei Darussalam, Selasa (30/8/2016).

Hal itu dikatakan Mayjen Komaruddin Simajuntak saat menghadiri acara "Panen Padi Unggul Varietas Sembada" di Kawasan Pertanian, Wasan, Brunei Darussalam.

Komaruddin mengatakan peran TNI dalam mewujudkan ketahanan pangan di Tanah Air sudah berjalan dengan baik salah satunya dengan menggerakan bintara pembina desa (babinsa) membantu petani.

Dia menjelaskan TNI menghargai bibit padi asal Indonesia yang dikembangkan PT Biogene bisa ditanam di Brunei dan berhasil dengan baik. "Di Brunei ini ada tiga negara yang menanamkan bibit padi yaitu Indonesia, Malaysia, dan Filipina. Hasil yang dipanen PT Biogene kali ini mencapai 8-9 ton," ujarnya.

Menurutnya, bibit padi asal Indonesia lebih unggul dibandingkan dengan Malaysia dan Filipina, karena kedua negara itu hanya menghasilkan 3-4 ton per lot (8.000-9.000 meter persegi per lot).

Sementara itu, menurut Komaruddin, bibit padi asal Indonesia mencapai delapan-sembilan ton per lot sehingga capaiannya jauh lebih baik dari padi yang dikembangkan negara lain.

"Kalau di Indonesia bibit padi ini bisa menghasilnya 12-13 ton namun di Brunei 8-9 ton. Itu hasilnya lebih baik dibandingkan Malaysia hanya 4 ton dan Filipina 3-4 ton," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper