Bisnis.com, JAKARTA—Nilai perdagangan antara Indonesia dan Australia diyakini naik hingga dua kali lipat jika negosiasi Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement rampung.
Wakil Ketua Bidang Hubungan Internasional Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Shinta Widjaja Kamdani mengatakan pelaku usaha di dua negara ini tergabung dalam Indonesia-Australia Business Partnership Group (IA-BPG).
Kelompok tersebut, telah merampungkan proposal rekomendasi untuk negosiasi kerjasama Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).
Negosiasi IA-CEPA, sebut Shinta, bakal membuka peluang perdagangan yang lebih komprehensif dan saling menguntungkan antar dua negara itu.
“Pemerintah jelas punya target, tapi kami maunya naik dua kali lipat [nilai perdagangan Indonesia-Australia] harus tercapai,” ujar Shinta IA BPG dengan Menteri Perdagangan Indonesia Enggartiasto Lukita dan Menteri Perdagangan, Pariwisata, dan Investasi Australia Steven Ciobo di Jakarta, Selasa (2/8/2016).
Menurut Shinta, selama ini masih banyak peluang dan potensi untuk perdagangan Indonesia dan Australia. Beberapa sektor di dua negara ini yang dinilai memiliki potensi yang menguntungkan serta mempererat hubungan yakni pariwisata, pertanian, pendidikan, kesehatan, e-commerce, serta infrastruktur dan energi.