Bisnis.com, JAKARTA - PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) mendatangkan 30 unit kereta rel listrik dari Tokyo Metro Jepang guna menambah kapasitas angkut kereta rel listrik Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
VP Corporate Communication PT KCJ Eva Chairunisa mengatakan kereta rel listrik tersebut nantinya beroperasi dengan formasi 10 kereta. Menurutnya, penggunaan formasi 10 kereta itu sesuai dengan formasi awalnya di Jepang.
“Hal ini sejalan dengan program PT KCJ menambah rangkaian KRL dengan formasi 10 dan 12 kereta untuk meningkatkan kapastias angkut,” kata Eva, Jakarta, Jumat (29/7/2016).
Perusahaan, ucapnya, menargetkan dapat melayani sekitar 285 juta penumpang KRL pada tahun ini. Angka itu, imbuhnya, tumbuh 10,9% dari realisasi penumpang 2015 sebanyak 257 penumpang.
Dia menjelaskan pengadaan 30 unit KRL tersebut merupakan bagian dari rencana perusahaan yang akan mendatangkan 60 unit KRL pada tahun ini. “[Sisa 30 unit KRL lainnya] Sekitar Agustus-September [2016],” kata Eva.
Dengan penambahan itu 30 unit atau 3 rangkaian kereta tersebut, imbuhnya, membuat jumlah rangkaian KRL jabodetabek menjadi 82 rangkaian dari sebelumnya yang hanya 79 rangkaian–74 rangkaian beroperasi dan 5 rangkaian cadangan.
Adapun jenis 30 unit KRL tersebut, dia mengungkapkan, adalah KRL seri 6000. Terkait dengan seri 6000, imbuhnya, perusahaan juga pernah mendatangkannya pada 2011 silam sebanyak 12 rangkaian.
Meskipun memiliki seri yang sama, dia menjelaskan, KRL tersebut memiliki perbedaan teknologi dengan KRL yang didatangkan pada 2011.
Menurutnya, KRL yang datang saat ini telah memakai Variable Voltage Variable Frequency (VVVF). Dia mengklaim, teknologi VVVF itu lebih hemat energi listrik dan membuat akselerasi KRL lebih halus.
Pengadaan kereta rel listrik tahun ini, kata Eva, menandakan perusahaan kembali melanjutkan program pengadaan KRL yang telah rutin berlangsung tiap tahunnya sejak 2009. Tahun depan, dia mengatakan, perusahaan akan mengadakan KRL kembali sebanyak 60 unit kereta.