Bisnis.com, JAKARTA - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) menemukan ratusan tiket kapal nama penumpang di tiket tidak sesuai dengan nama penumpang yang akan bepergian.
Temuan itu didapatkan saat embarkasi penumpang di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang. Kamis (14/7).
Akhmad Sujadi Manager Komunikasi dan Hubungan Kelembagaan PT Pelni mengaku perusahaan telah menerapkan sistem ticketing secara online, untuk memudahkan penjualan tiket, merekap jumlah penumpang, pendapatan secara real time, termasuk pengawasan nama-nama penumpang juga dapat diketahui dengan mudah di Kantor Cabang PT Pelni.
“[Padahal] Departure Control Service (DCS) sistem control ticketing penumpang dengan barcode untuk mengecek kebenaran identitas di tiket dengan identitas penumpang sudah dilakukan,” ungkapnya, Kamis (14/7).
Sistem ini, lanjutnya, sudah diterapkan mulai Agustus 2015 lalu dimulai dari Tanjung Priok, Batam, Tanjung Balai, Medan, Semarang, Surabaya dan pelabuhan lainnya yang pelaksanaannya dilakukan bersama operator terminal penumpang dan wakil pemerintah di pelabuhan.
Penerapan teknologi informasi dijalankan dalam rangka perbaikan pelayanan tiket. “Setiap penumpang diwajibkan mengisi nama dan nomor identitas penumpang saat pesan tiket pada saat booking tiket.”
Hal tersebut untuk memastikan bahwa penumpang yang bepergian sesuai identitas, sehingga memudahkan identifikasi, penyesuaian manifest dan memudahkan pula mengurus asuransi bila terjadi musibah.
Sebelumnya dalam rapat antisipasi muatan balik angkutan lebaran, PT Pelni menemukan kejanggalan dalam jumlah penumpang terutama di antara nama penumpang, tiket, dan manifest penumpang serta dikaitkan dengan kapasitas kapal yang dibatasi oleh pemerintah.
Dia mengaku tim sudah melakukan langkah koordinasi dengan instansi terkait untuk penyesuian, penyaringan, dan kesesuaian penumpang.
Sebagai langkah sementara, perusahaan telah menggantikan tiket lama dengan tiket baru bagi penumpang sesuai dengan nama yang akan bepergian tadi pagi, Kamis (14/7/2016).
"Alhamdulillah proses penggantian tiket berjalan lancar. KM. Binaiya dam KM. Egon sudah berangkat. Namun ke depan tiket yang tidak sesuai dinyatakan hangus, tidak berlaku,” ujarnya.
Kepada penumpang, Pelni mengimbau agar berhati-hati tidak terbuai bujuk rayu dan membeli tiket melalui calo karena rentan penipuan dan harganya lebih mahal. Dia menegaskan Pelni bersama aparat keamanan dan instansi terkait akan memperketat pemeriksaan identitas dan tiket penumpang sebelum masuk ke terminal penumpang dan kapal.
Lebih lanjut, tim PT Pelni juga menemukan pelanggaran travel/agen penjualan tiket yang melakukan print tiket nama pemesan dengan nama di tiket yang bepergian tidak sama. "Pemesan sudah mengisi formulir tetapi dikasih tiket tidak sesuai format yang diisi.”
Terhadap travel/agen yang bertindak seperti ini, dia mengatakan PT Pelni langsung memberikan sanksi berupa pemutusan hubungan kerjasama dan penutupan agen setidaknya lebih awal.
Adapun, Pelni Cabang Semarang diketahui baru menerapkan DCS pada lebaran tahun ini. “Kejadian ini menjadi sarana sosialisasi bagi penumpang dan para stake holder bahwa keakuratan data penumpang penting untuk keselamatan,” katanya.