Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JUMAT 17 JUNI, Investor Soroti Berita Ini

Samuel Sekuritas Indonesia mengemukakan dalam perdagangan hari ini, Jumat (17/6/2016), pasar menyoroti sejumlah berita dari dalam dan luar negeri.
BI rate dipangkas 25bps ke 6,50%
BI rate dipangkas 25bps ke 6,50%

Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia mengemukakan dalam perdagangan hari ini, Jumat (17/6/2016), pasar menyoroti sejumlah berita dari dalam dan luar negeri.

Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Jumat (17/6/2016) mengatakan berita yang disorot pasar adalah:

Berita Global

  • Hasil dua jajak pendapat baru menunjukkan Inggris cenderung memilih Leave dalam referendum satu pekan ke depan. (Reuters)
  • Bank of Japan mempertahankan suku bunga acuan serta memutuskan untuk tidak menambah stimulus moneter. (Bisnis Indonesia)
  • Inflasi AS turun ke 1% YoY dari 1,1% YoY di Mei16 sementara inflasi inti naik ke 2,2% YoY dari 2,1% YoY. (Bloomberg)
  • Initial jobless claims AS naik ke 277.000 dari 264.000.(Bloomberg)
  • Inflasi Zona Euro Mei16 tetap di -0,1% YoY. (Bloomberg)

Berita Domestik

  • BI rate dipangkas 25bps ke 6,50%, kebijakan makroprudensial ekspansif diluncurkan dengan dinaikkannya LTV. (Bank Indonesia)
  • BI memperkirakan pertumbuhan PDB 2Q16 akan di kisaran 4,9-5,0% YoY, lebih rendah dari perkiraan sebelumnya. (Antara)
  • BI memproyeksikan inflasi periode Ramadhan dan Lebaran 2016 akan lebih rendah dari periode yang sama tahun-tahun sebelumnya.(Antara)
  • Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono menyatakan bahwa biaya investasi pembangunan jalan tol Pejagan-Pemalang, senilai Rp6,8 triliun. (Antara)
  • Komisi IV menyetujui usulan Perum Bulog untuk PMN sebesar Rp2 triliun. (Antara)
  • Pemerintah mengajukan tambahan utang sebesar Rp 21,2 triliun untuk menambal defisit. DPR minta pemerintah menekan defisit di APBN-P 2016 maksimal 2,25% dari PDB. (Detik)
  • Badan Anggaran DPR memutuskan subsidi listrik di APBN-P 2016 sebesar Rp 38,38 triliun, lebih rendah dari permintaan pemerintah sebesar Rp56,68 triliun. (Detik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper