Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kementan Minta Importir Keluarkan Stok 6.110 Ton Daging

Kementerian Pertanian meminta para importir sapi mengeluarkan stoknya sebesar 6.110 ton guna kebutuhan operasi pasar (OP) menjelang Hari Raya Lebaran sehingga masyarakat dapat memperoleh harga daging setara atau di bawah Rp80.000 per kilogram.
Pedagang memisahkan tulang dari daging saat berjualan di Pasar Peunayung, Banda Aceh, Rabu (12/8)./Antara
Pedagang memisahkan tulang dari daging saat berjualan di Pasar Peunayung, Banda Aceh, Rabu (12/8)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Kalangan importir diminta berpartisipasi dalam operasi pasar daging sapi.

Kementerian Pertanian meminta para importir sapi mengeluarkan stoknya sebesar 6.110 ton guna kebutuhan operasi pasar (OP) menjelang Hari Raya Lebaran sehingga masyarakat dapat memperoleh harga daging setara atau di bawah Rp80.000 per kilogram.

Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman di Jakarta, Kamis (16/6/2016) mengatakan stok daging sapi beku yang dikeluarkan 30-40 importir sebesar 6.110 ton setara 35.000 ekor sapi hidup. Dalam hitungannya, volume sebesar itu dapat mengisi kebutuhan operasi pasar selama dua pekan ke depan.

Daging sapi tersebut, lanjutnya akan dapat dijual dengan harga Rp80.000, Rp78.000 dan Rp76.000 per kilogram (kg).

"Mereka mengaku sudah meraup untung Rp10.000 per kilogram," ujar Mentan usai rapat tertutup dengan para importir daging sapi di Gedung Kementan.

Amran menyatakan, daging sapi tersebut akan didistribusikan melalui Toko Tani Indonesia (TTI) dan Perum Bulog, hal itu sebagai langkah pengawasan oleh pemerintah.

Salah satu importir yang disertakan PT Suri Nusantara Jaya akan mendistribusikan daging sapi ke TTI sebanyak 32 titik seharga Rp78.000 per kg dengan jenis daging sapi yang dijual CL 90 (90 persen daging : 10 persen lemak).

Sementara ke Bulog sebanyak 65 titik seharga Rp85.000 per kg dengan jenis daging sapi yang dijual adalah CL 95 sehingga lebih mahal karena komposisi daging 95 persen serta lemak hanya sebesar lima persen.

Amran menyatakan, mayoritas OP daging sapi di wilayah Jabodetabek, karena sekitar 70 persen kebutuhan impor digunakan memenuhi kebutuhan wilayah ini.

Mentan mengakui daging sapi yang dimiliki para importir itu merupakan stok daging yang semestinya dikeluarkan bulan depan, oleh karena itu , pemerintah akan menggantinya dengan penambahan kuota daging sapi sebanyak 10.000 ton yang seharusnya masuk dalam periode triwulan III 2016.

Dia menyatakan, untuk merealisasikan hal itu memang harus mengubah regulasi yang ada.

"Intinya sekarang ini kita tambah rekomendasi jadi yang ada di gudang dikeluarkan semua.Tentu yang industri juga tidak boleh kosong. Jadi yang untuk bulan depan kita keluarkan sekarang," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper