Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Klaim Harga 7 Bahan Pokok Berangsur Turun

Pemerintah mengklaim harga tujuh komoditas pangan dari total sembilan bahan pokok sudah berangsur turun seiring upaya yang dilakukan pemerintah mulai dari operasi pasar, koordinasi dengan produsen hingga impor.
Kebutuhan pokok di pasar tradisional./Ilustrasi-Bisnis
Kebutuhan pokok di pasar tradisional./Ilustrasi-Bisnis

Bisnis.com, BANYUASIN – Pemerintah mengklaim harga tujuh komoditas pangan dari total sembilan bahan pokok sudah berangsur turun seiring upaya yang dilakukan pemerintah mulai dari operasi pasar, koordinasi dengan produsen hingga impor.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan komoditas yang sudah mengalami penurunan harga, yakni a.l beras, daging ayam potong, minyak goreng, bawang merah,cabai merah dan telur ayam ras.

“Jangan dipersepsikan pangan itu hanya daging sapi, ada sembilan bahan pokok, yang tujuh sudah turun [harga] dan ada satu yang masih bertengger,” katanya di sela-sela kunjungan gerakan penanaman perdana intercropping tanaman karet dengan jagung di Desa Pulau Harapan, Kecamatan Sembawa, Kabupaten Banyuasin,Sumatra Selatan, Kamis (9/6/2016).

Dia mencontohkan harga daging ayam saat ini sudah berkisar Rp16.000 per kg di tingkat peternak yang seharusnya Rp17.000 per kg, harga bawang merah di beberapa wilayah sudah Rp25.000 per kg dan minyak goreng sudah turun 5,5% dengan kisaran Rp11.000 per liter.

Andi mengemukakan berbagai upaya telah ditempuh pemerintah, misalnya membuat kesepakatan dengan produsen minyak goreng untuk menurunkan harga jual. Dia menambahkan pemerintah juga telah memutuskan impor sebanyak 27.000 daging sapi yang dilakukan oleh BUMN dan swasta untuk menanggulangi kenaikan harga komoditas itu.

Menurutnya, daging sapi memang belum bergerak turun namun pemerintah terus melakukan upaya untuk menyeimbangkan harga pangan itu. Salah satunya melalui operasi pasar (OP) yang mana daging sapi beku bisa dibeli masyarakat seharga Rp80.000 per kg di sejumlah titik OP.

“Solusi jangka pendek melakukan operasi pasar besar-besaran, bekerja sama dengan produsen atau importir. Solusi jangka panjang, memotong rantai pasok,” katanya.

Andi mengatakan keberadaan operasi pasar akan efektif jika dilakukan setiap hari selama momen Ramadhan. "Kita terus lakukan OP (operasi pasar) besar-besaran, adakan Toko Tani Indonesia (TTI) untuk pangkas rantai pasok. Ini semua harus jalan sampai H+6," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dinda Wulandari

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper