Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PERTUMBUHAN EKONOMI GLOBAL: Bank Dunia Pangkas Proyeksi Ke 2,4%

Bank Dunia juga mengingatkan peningkatan risiko kredit macet di negara ekonomi berkembang seiring dengan kenaikan pinjaman swasta yang dipicu oleh suku bunga rendah.
Bank Dunia
Bank Dunia

Bisnis.com, JAKARTA - Kelesuan ekonomi di negara maju dan harga komoditas yang rendah mendorong Bank Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global.

Laporan berjudul Global Economic Prospect dari Bank Dunia memperkirakan ekonomi dunia hanya tumbuh 2,4% pada 2016, lebih rendah dari proyeksi pertumbuhan 2,9% yang dirilis lembaga tersebut pada Januari.

Bank Dunia mengeluarkan proyeksi yang lebih pesimistis dengan mempertimbangkan kelesuan pertumbuhan ekonomi di negara maju, harga komoditas yang masih belum pulih, perdagangan global yang lemah, dan penyusutan arus pergerakan modal.

Kondisi di atas diperkirakan menekan laju pertumbuhan ekonomi di negara berkembang yang mengandalkan ekspor komoditas dari 1,2% pada proyeksi sebelumnya menjadi 0,4%. 

Di sisi lain, negara pengimpor komoditas diprediksi tumbuh 5,9% atau hanya sedikit lebih laju dibandingkan proyeksi pertumbuhan 5,8% pada Januari.

Bank Dunia juga mengingatkan peningkatan risiko kredit macet di negara ekonomi berkembang seiring dengan kenaikan pinjaman swasta yang dipicu oleh suku bunga rendah.

“Satu perkembangan yang harus menjadi perhatian khusus adalah kredit swasta yang naik dengan cepat di negara ekonomi berkembang. Di tengah ledakan pinjaman, tidak aneh jika tingkat kredit macet terhadap total pinjaman naik hingga empat kali lipat,” kata Kaushik Basu, Chief Economist dan Senior Vice President Bank Dunia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper