Bisnis.com, JAKARTA – Pedagang eceran Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, akan menolak jika ditawari bawang merah impor dari pemerintah.
Sebagaimana diketahui, keputusan mengimpor bawang merah ditetapkan dalam Rakor Pangan di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada 24 Mei 2016. Pemerintah membuka keran impor sebanyak 2.500 ton guna menekan harga yang sempat mencapai Rp40.000 per kilogram.
Seorang pedagang bawang Pasar Induk Kramat Jati, Iyem, mengatakan beberapa tahun silam dirinya sempat menjajakan bawang merah impor. Harga komoditas luar negeri itu dibanderol Rp20.000 per kilogram, lebih rendah dibandingkan bawang asal Brebes, Jawa Tengah.
“Tapi pembeli kurang suka. Walaupun lebih mahal, mereka suka bawang merah lokal karena rasa dan ukurannya,” katanya kepada Bisnis, Sabtu (4/6/2016).
Iyem mengatakan bawang merah yang dijajakannya seharga Rp32.000 per kilogram. Menurutnya, harga tersebut sudah turun dari beberapa hari sebelumnya yang sempat menyentuh Rp36.000/kg. “Harga tergantung jumlah kiriman dari Brebes. Kalau pas puasa nanti mungkin bisa Rp37.000 per kg,” katanya.
Berdasarkan pengakuan sejumlah pedagang eceran lainnya, harga sejumlah komoditas di Pasar Induk Kramat Jati mulai berangsung-angsur stabil.
Harga cabe merah keriting sudah dijual Rp16.000/ kg padahal sehari sebelumnya menyentuh angka Rp20.000. Adapun, harga tomat praktis tidak mengalami kenaikan berarti dan dibanderol Rp10.000 per kilogram.