Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan asal China, Sinopec menargetkan produksi rata-rata tahunan shale gas bisa mencapai 15 miliar meter kubik (billion cubic metres/BCM) dan penjualan shale gas 10 BCM pada 2020.
“Target tersebut terungkap saat pihaknya menandatangani perjanjian kerjasama strategis dengan kota Chongqing untuk 5 tahun ke depan,” seperti dikutip dari Reuters, Senin (23/5/2016)
China mempercayai bahwa pihaknya memiliki cadangan shale gas terbesar dunia dan berharap bisa mengulangi kesuksesan produksi shale gas di Amerika Serikat tetapi dengan tantangan teknologi serta lingkungan akibat kompleksitas geologi dan kelangkaan air.
Oktober tahun lalu, Sinopec mengumumkan cadangan shale gas terbukti di lapangan gas Fuling meningkat dari 273,9 BCM menjadi 380,6 BCM.
Peningkatan tersebut, lapangan shale gas tersebut menjadi yang terbesar di luar Amerika Utara. Adapun, cadangan terbukti shale gas China diperkiraklan mencapai 500 BCM.
Sinopec pada akhir tahun lalu menargetkan produksi shale gas menjadi 10 BCM pada 2017, meningkat dari target produksi 2015 yang hanya sebesar 5,1 BCM.