Bisnis.com, GIANYAR--Produksi kopi arabika Kintamani, Bali pada 2016 ini cukup baik dan diyakini akan terus meningkat seiring dengan permintaan kebutuhan dalam negeri dan ekspor.
I Dewa Made Raka, Ketua Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) Kopi Kintamani Bali dan Tenaga Pendamping Lapangan Klaster Binaan Bank Indonesia Perwakilan Bali Kabupaten Bangli, mengatakan pada 2016 ini, pihaknya melihat bahwa kebutuhan dalam negeri akan terus meningkat karena konsumsi kopi yang semakin meningkat juga.
“Ditambah lagi dengan tren anak muda sekarang ini yang suka minum kopi dan nongkrong, sehingga dalam negeri pun cukup terbuka karena kopi Kintamani ini mempunyai citarasa unik seperti rasa lemon,” ujarnya usai memberikan pengarahan dalam Lokakarya Kebanksentralan dan Kehumasan 2016 oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali.
Dia menambahkan, produksi kopi untuk kawasan MPIG Kopi Kintamani Bali yang beranggotakan 64 subak dengan kurang lebih 36.000 petani mencapai sekitar 2.000 ton hingga 3.000 ton kopi beras dalam setahun sekali panen.
“Dari hasil per tahun tersebut, 60% disalurkan oleh koperasi dan 40% oleh petani langsung mengingat ada petani yang mempunyai buyer sendiri-sendiri dan ada juga untuk konsumsi pribadi. Produksi pada 2016 ini cukup baik dan naik, meskipun pada 2012 – 2013 lalu agak menurun karena pengaruh iklim hujan panjang, kemudian sekarang ini sudah mulai normal kembali,” paparnya.
Meskipun kopi Kintamani Bali semakin diminati oleh masyarakat luas, masih ada beberapa kendala yang dihadapi diantaranya seperti kelembagaan petani masih lemah (manajemen, organisais, dan teknis), permodalan kelompok, dan pemasaran.
“Kami terus melakukan pemberdayaan dan penguatan kelompok dari sisi aspek manajemen, sarana prasarana seperti alat dan mesin pengolahan, pemasaran, serta aspek teknis seperti pelatihan dan bimbingan teknis dari hulu hingga hilir,” jelasnya.
Willy Leonardo Manager Seniman Coffee, mengatakan banyak wisatawan mancanegara (Wisman) yang menyukai kopi Kintamani Bali terutama wisman dari Australia karena rasa segarnya yang menjadi unggulan.
“Kopi Kintamani Bali itu mempunyai citarasa yang segar seperti jeruk dan yang lebih suka kopi Bali itu adalah wisman, yang mana bagi mereka rasa kopi Bali itu seperti kejutan, berbeda dari yang mereka duga sebelumnya,” ujarnya