Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IDB dan Indonesia Sepakati Komitmen Dana US$824 Juta

Grup Bank Pembangunan Islam (IsDB) dan Indonesia menyepakati komitmen sebesar US$824 juta yang akan dimanfaatkan untuk pembangunan berbagai program infrastruktur, pendidikan, dan pembangkit tenaga listrik.
Presiden Islamic Development Bank (IDB) Ahmad Mohamed Ali memberikan kata sambutan saat Pembukaan Sidang Tahunan ke 41 Islamic Development Bank di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Selasa (17/5). Sidang tahunan tersebut akan membahas tantangan investasi, infrastruktur, fasilitas publik, pendidikan serta kesempatan kerja yang dihadapi oleh negara-negara anggota. /ANTARA
Presiden Islamic Development Bank (IDB) Ahmad Mohamed Ali memberikan kata sambutan saat Pembukaan Sidang Tahunan ke 41 Islamic Development Bank di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Selasa (17/5). Sidang tahunan tersebut akan membahas tantangan investasi, infrastruktur, fasilitas publik, pendidikan serta kesempatan kerja yang dihadapi oleh negara-negara anggota. /ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA - Grup Bank Pembangunan Islam (IDB) dan Indonesia menyepakati komitmen pendanaan senilai US$824 juta, untuk pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan pembangkit tenaga listrik.

"Komitmen ini merupakan bagian dari kesepakatan Member Country Partnership Strategy (MCPS) jangka 2016-2020," kata Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro dalam jumpa pers rangkuman hasil Sidang Tahunan IDB ke-41 di Jakarta, Kamis (19/5/2016).

Pada Selasa (17/5/2016), IDB dan Indonesia menandatangani kesepakatan dalam kerangka MCPS senilai US$5,2 miliar untuk mendukung pembangunan infrastruktur fisik, pengembangan keuangan syariah inklusif dan pengembangan usaha, serta dukungan terhadap integrasi regional yang mengacu pada tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).

Dari komitmen US$5,2 miliar tersebut sebanyak US$3,2 miliar berasal dari IDB, US$1,8 miliar dari International Islamic Trade Finance Corporation (ITFC) dan US$200 juta dari Islamic Corporation for The Development of The Private Sector (ICD).

Penggunaan dana tersebut di antaranya akan dialokasikan ke proyek pendidikan sebesar US$176,5 juta kepada Universitas Ageng Tirtayasa Serang, Universitas Negeri Malang, Universitas Negeri Jember dan Universitas Mulawarman Samarinda.

Menurut rencana, dana pinjaman ini juga akan digunakan untuk proyek infrastruktur sosial seperti pemulihan area permukiman kumuh di 180 daerah sebesar US$329,6 juta dan proyek pembangunan jaringan PLN sebesar US$330 juta.

Adapun untuk pengembangan transmisi PLN senilai US$330 juta masih ada masalah administrasi yang belum diselesaikan sehingga penandatanganan perjanjiannya masih tertunda.

"Akan tetapi proyek ini akan tetap berjalan dalam waktu dekat," kata Bambang.

14 Negara

Secara keseluruhan, IsDB dan negara-negara anggota pada hari terakhir penyelenggaraan sidang tahunan, menandatangani perjanjian untuk bantuan pendanaan program pembangunan total sebesar US$1,6 miliar.

Berikut ini sebanyak 14 negara yang mendapatkan pendanaan.

  1. Indonesia sebesar US$824 juta
  2. Gambia US$280 juta untuk kesehatan desa
  3. Kamerun US$157 juta untuk dua proyek pembangunan jalan dan transportasi
  4. Chad US$152 juta untuk proyek pembangunan jalan dan transportasi
  5. Gabon US$120 juta untuk program layanan kesehatan dasar
  6. Iran US$104 juta untuk program jaringan irigasi
  7. Burkina Faso US$99,5 juta untuk program pembangunan jalan dan pertanian
  8. Nigeria US$84 juta untuk proyek pembangkit listrik
  9. Suriname US$31 juta untuk program pendidikan menengah dan teknik kejuruan
  10. Bangladesh US$20 juta untuk program perumahan bagi keluarga miskin
  11. Maroko US$7,5 juta untuk program edukasi keuangan dan kejuruan
  12. Kirgistan US$11,5 juta untuk proyek jalan tol
  13. Palestina US$6 juta untuk program pendidikan dan rehabilitasi di wilayah Al-Quds
  14. Pakistan US$600.000 sebagai hibah bantuan teknis untuk studi kelayakan proyek pembangkit listrik tenaga air dan solar.

IDB dalam rangkaian acara Sidang Tahunan ini juga menandatangani sejumlah nota kesepahaman dengan Mesir, Badan Program Pembangunan PBB (UNDP), Kadin Indonesia serta Dewan Internasional untuk Promosi dan Pendidikan Bahasa Arab untuk peningkatan kerja sama di berbagai bidang.

Institut Pelatihan dan Penelitian Islam (IRTI), suatu lembaga riset dan pelatihan IDB, dalam kesempatan itu juga menandatangani nota kesepahaman dengan beberapa lembaga pendidikan tinggi di Indonesia guna mempromosikan kerja sama akademis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper