Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHGMA Siapkan Sertifikasi Profesi General Manager Hotel

Indonesian Hotel General Manager Association tengah bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dalam merumuskan sertifikasi bagi profesi general manager hotel di Indonesia.
Pekerja hotel sedang melayani calon konsumen./Ilustrasi-Bisnis-Amri Nur Rahmat
Pekerja hotel sedang melayani calon konsumen./Ilustrasi-Bisnis-Amri Nur Rahmat

Bisnis.com, JAKARTA—Indonesian Hotel General Manager Association tengah bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dalam merumuskan sertifikasi bagi profesi general manager hotel di Indonesia.

Chairman Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) Chapter DKI Jakarta Ahmad Jayadi mengatakan saat ini belum ada sertifikasi di dalam negeri bagi profesi tersebut. Para general manager hotel mesti mendapatkan sertifikasi di luar negeri untuk bisa menunjukkan tingkat kompetensinya.

IHGMA menargetkan sertifikasi kompetensi ini sudah bisa dilakukan usai Lebaran 2016, segera setelah pra konvensi Standarisasi Kompetensi Kerja Nasional (SKKNI) rampung. Nantinya, sertifikasi tersebut bakal menjadi kewajiban bagi general manager hotel di seluruh Indonesia termasuk yang berasal dari luar negeri.

“Standar kompetensi sangat penting karena general manager harus tahu semua hal. Dari segi sales and marketing, human resources, finansial, itu semua,” tukasnya kepada Bisnis, Rabu (18/5/2016).

Proses sertifikasi bakal dilakukan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). Langkah ini juga menjadi cara untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang bergerak di sektor hospitality di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

Selain sertifikasi profesi, Ahmad mengaku pihaknya telah mengusulkan dibukanya tourism centre ibukota. Hal ini dinilai penting sebagai akses wisatawan dalam mendapat informasi mengenai berbagai atraksi dan lokasi wisata di Jakarta.

Terkait penghematan anggaran pemerintah sebesar Rp50 triliun termasuk di dalamnya untuk perjalanan dinas, Ahmad menyatakan pengelola bisnis hotel dipaksa untuk putar otak dan lebih jeli dalam menyasar target market. Pasalnya, berdasarkan pengalaman 2015 ketika pemerintah melarang Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk menggelar rapat di hotel, dampaknya sangat buruk.

“Jangan tergantung pada pemerintah, banyak event yang bisa dibuat seperti event sosial atau yang lainnya. Sebenarnya banyak yang bisa dilakukan,” tukasnya.

Menurut IHGMA, ketika itu di Jakarta saja penurunan tingkat okupansi mencapai 40%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Annisa Margrit
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper