Bisnis.com, BANDUNG - Kementerian Pertanian menilai adanya Toko Tani Indonesia bisa meredam gejolak harga pangan yang selama ini kerap bergejolak.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan dibentuknya Toko Tani Indonesia (TTI) sebagai upaya membantu stabilisasi pasokan dan harga pangan.
"Dengan demikian, ke depannya tidak perlu melakukan operasi pasar, karena TTI menyediakan kebutuhan pokok masyarakat yang terjangkau," katanya usai meresmikan TTI di CFD Dago Bandung, Minggu (15/5/2016).
Selama ini, distribusi pangan dari produsen harus melewati sembilan titik sebelum sampai ke konsumen. Melalui program ini, rantai ditribusi dipangkas menjadi tiga titik. Harga beli ke petani bisa lebih naik sedangkan harga jual kepada masyarakat bisa lebih turun.
"Kita berupaya merubah struktur pasar yang selama ini sudah terbentuk, dimana rantai pasoknya, supply chainnya, yang terlalu panjang," ungkap Andi.
Dia melanjutkan, Kementan saat ini sudah bekerjasama dengan Koperasi TNI Polri untuk menjaga distribusi pangan ke TTI.
Saat ini terdapat sekitar 1.000 TTI yang sudah beroperasi sejak Januari 2016 di Indonesia. Adapun, pangan yang disediakan di TTI antara lain beras, cabai, bawang merah, dan lainnya.
Di samping itu, dia menjelaskan efek penurunan harga pangan saat ini tidak serta merta dapat dikendalikan secara langsung kendati TTI. Pihaknya masih perlu waktu untuk membenahi struktur dan rantai pasok pangan di Indonesia.
Terkait stok pangan menjelang Ramadan, Andi memastikan stok seperti beras aman. Kementan saat ini sudah menyediakan cadangan beras sekitar 2,1 juta ton, naik dua kali lipat dibandingkan 2015 sebesar 1 juta ton.
"Mei dan Juni ini kan sedang panen raya jadi stok bisa di atas 2 juta ton beras," paparnya.
Dia menambahkan, stok bawang pun saat ini sudah mencapai ribuan ton yang distribusinya akan dilakukan secara bertahap.
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPR-RI Edhy Prabowo, telah menggelontorkan dana sebesar Rp200 juta untuk satu TTI. Dana tersebut digunakan untuk infrastruktur, modal, dan operasional.
Edhy menyatakan bahwa program ini merupakan terobosan yang baik. "Apa yang dilakukan Kementerian Pertanian ini adalah upaya proaktif yang dilakukan oleh pemerintah untuk mendekatkan produsen ke konsumen," terang Edhy.