Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Koordinator bidang Maritim dan Sumber Daya mengupayakan percepatan pembangunan infrastruktur transportasi serta sarana-prasarana dan sumber daya manusia untuk mendukung terbangunnya industri petrokimia di sekitar kawasan Blok Masela.
Bambang Sutanto Priyohadi, Tenaga Ahli Kemenko Maritim bidang Pengembangan Kawasan menyatakan dalam sejumlah pembangunan industri energi pemerintah belum banyak melakukan pemberdayaan masyarakat dan peningkatan infrastruktur transportasi.
Hal itu menjadi penyebab lambannya sejumlah pembangunan wilayah khususnya di Indonesia bagian Timur.
“Kami akan mengubah paradigma pembangunan wilayah dengan membangun tenaga kerja, sarana-prasarana transportasi untuk kegiatan industri Masela. Pembangunan Masela tak hanya berhenti di Masela tetapi di pulau-pulau sekitarnya,” katanya, Kamis (12/5).
Pihaknya sudah melakukan pembangunan perkotaan di Maluku salah satunya dengan membangun pelabuhan-pelabuhan. Kemenko Maritim sudah bekerjasama dengan Kementerian Perhubungan dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) iuntuk menyelenggarakan pembangunan pelabuhan.
“Kami sudah berkoordinasi untuk pembangunan pelabuhan. Bappenas sudah menganggarkan. Selain itu kami juga sudah mencanangkan pembangunan Balai Latihan Kerja untuk petrokimia guna mendukung kebutuhan tenaga kerja di kawasan industri Maluku nantinya,” sambungnya.
Kementerian Perhubungan akan membangun 11 lokasi pelabuhan laut di Maluku yakni; Pelabuhan Batu Merah, Pelabuhan Upisera, Pelabuhan Lirang, Pelabuhan Seira, Pelabuhan Marsela, Pelabuhan Wolu, Pelabuhan Adault, Pelabuhan Damar, Pelabuhan Tutu Kembong, Pelabuhan Wonreli dan Pelabuhan PulauTeor.
Tak hanya itu, Kemenhub juga masih akan membangun 11 lokasi pelabuhan lain di Maluku Utara meliputi; Pelabuhan Galala, Pelabuhan Tobelo, Pelabuhan Sopi, Pelabuhan Subaim, Pelabuhan Busua, Pelabuhan Bobong, Pelabuhan Falabisahaya, Pelabuhan Gita, Pelabuhan Kedi, Pelabuhan Pelita dan Saketa.
Sebelumnya pada kunjungan kerja ke Maluku awal April lalu, Presiden Joko Widodo menginstruksikan pemerintah provinsi Maluku untuk menyiapkan infastruktur pendukung usai kelanjutan blok masela diputuskan di bangun di darat.
Presiden mengatakan kendati kelanjutan pembangunan blok Masela baru akan dimulai 8 tahun mendatang, dia mewanti-wanti pemerintah daerah untuk mensikronisasikan infastruktur.
Adapun infrastruktur yang dimaksud adalah perihal penggunaan tenaga kerja lokal dan kesiapan pembangunan konektivitas agar Maluku mendapatkan ceruk investasi lainnya.
Pengembangan Kawasan Blok Masela Disusun
Kementerian Koordinator bidang Maritim dan Sumber Daya mengupayakan percepatan pembangunan infrastruktur transportasi serta sarana-prasarana dan sumber daya manusia untuk mendukung terbangunnya industri petrokimia di sekitar kawasan Blok Masela.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Gloria Fransisca Katharina Lawi
Editor : Rustam Agus
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
16 menit yang lalu
MNC Land (KPIG) Sepakati Transaksi Jual Beli Tanah Rp5,5 Triliun di Bali
1 jam yang lalu