Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menteri Susi Lelang Pesawat Patroli, PT DI Dikepung Pabrikan AS Hingga Rusia

PT Dirgantara Indonesia (PT DI) akan bersaing dengan sejumlah pabrikan pesawat asal negara asing dalam lelang pengadaan pesawat patroli maritim Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (kiri) bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli (kanan)/Antara-Rivan Awal Lingga
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (kiri) bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli (kanan)/Antara-Rivan Awal Lingga

Bisnis.com, JAKARTA – PT Dirgantara Indonesia (PT DI) akan bersaing dengan sejumlah pabrikan pesawat asal negara asing dalam lelang pengadaan pesawat patroli maritim Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan KKP berencana mendatangkan lima sampai enam pesawat patroli maritim dengan menggunakan skema anggaran tahun jamak. Sampai saat ini sejumlah pabrikan pesawat telah menyatakan tertarik untuk ikut serta dalam lelang.

“Ada PT DI, dari Kanada, Jerman, Rusia, Inggris. Selain itu ada dari Amerika Serikat dan Ceko,” katanya usai acara penandatanganan nota kesepahaman antara Kementerian Pertahanan dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan di Jakarta, Selasa (10/5/2016).

Dalam Pagu APBN KKP 2016, anggaran pengadaan enam pesawat patroli  menelan dana sebesar Rp246 miliar. Dengan skema anggaran tahun jamak, kemungkinan kebutuhan dana bisa lebih besar.

Dibandingkan kapal, menurut Susi, pesawat patroli lebih efektif dan efisien dalam melakukan pemantauan. Pesawat dapat terbang selama 8-10 jam dengan kecepatan lebih tinggi dibandingkan dengan kapal patroli.

“Kami nanti akan mengintegrasikannya dengan kapal patroli yang selama ini kami gunakan,” katanya.

KKP akan meminta asistensi Kemenhan dalam pengadaan agar kapal benar-benar sesuai dengan kebutuhan pengawasan di sejumlah wilayah pengelolaan perikanan (WPP) yang rawan kegiatan pencurian ikan.

“Selain asistensi pengadaan, kami nanti juga akan mengambil keahlian TNI termasuk memakai pilot dari TNI yang difasilitasi Kemenhan,” kata Susi.

Di tempat yang sama, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menegaskan pemerintah akan terus memerangi praktik pencurian ikan karena dapat membahayakan pertahanan negara.

“Salah satu ancaman nyata bagi kita adalah pencurian sumber daya seperti tambang dan ikan. Kementerian Pertahanan sebagai pihak yang mengurusi pertahanan negara akan menghadapinya,” kata mantan Kepala Staf TNI AD ini. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper