Bisnis.com, JAKARTA — Ekonomi Indonesia memiliki tiga sumber risiko global yang harus diwaspadai karena akan menjadi pemicu peralihan modal portofolio global di masa mendatang.
Hal itu disampaikan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardjojo dalam Kongres Dunia ke 55 ACI-The Financial Markets Association, di Jakarta, Jumat(29/4/2016).
Ketiga sumber risiko global tersebut antara lain, perbedaan arah dan divergensi antara perekonomian Amerika Serikat dibandingkan Eropa, Jepang, dan sebagian besar negara berkembang.
“Selain itu, berlanjutnya kejatuhan harga komoditas,”sebut Agus.
Sumber risiko terakhir, menurut dia, melambatnya pertumbuhan ekonomi yang bersifat struktural pada hampir sebagian besar negara berkembang.
Hal itu disertai berbagai kerentanan, terutama semakin tingginya utang swasta di berbagai negara.
Dengan semakin tingginya risiko tersebut, Dana Moneter Internasional (IMF) merevisi susut prospek perekonomian dunia untuk 2016 dan 2017 masing-masing menjadi 3,2% dan 3,5% dari sebelumnya 3,4% dan 3,6%.
Revisi negatif itu terutama bersumber dari melemahnya ekonomi negara berkembang yang berkontribusi hingga 70% terhadap pertumbuhan ekonomi global.