Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah pakar perpajakan internasional akan berkumpul di Amsterdam, Belanda, pada 13 Mei 2016, untuk merumuskan format kebijakan perpajakan global guna merespons perkembangan sekaligus kompleksitas permasalahan perpajakan di berbagai negara.
Pertemuan itu direncanakan akan menghasilkan rekomendasi rancangan kebijakan perpajakan yang dapat diterapkan secara global—seperti yang disiapkan lembaga seperti Organization of Economic Cooperation and Development (OECD) dan G20 guna mengatasi praktik penghindaran pajak.
Pertemuan bertajuk Beyond Tax Policy Conference itu digelar Forum on Economic and Fiscal Policy, sebuah organisasi think tank nirlaba dan independen yang berbasis di Hague, Belanda. Lembaga ini dikenal memiliki independensi dan objektivitas tinggi dalam melakukan riset-riset di bidang fiskal.
“Kebijakan perpajakan kini membutuhkan pendekatan yang menyeluruh, dan tidak lagi bisa dilihat dari perspektif negara atau kawasan tertentu saja,” kata Ramon Dwarkasing, Chairman Forum on Economic and Fiscal Policy, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (27/04).
Pembicara dalam konferensi ini antara lain Ruud de Mooij (Chief Tax Policy IMF), Michael Lennard (Chief International Tax Cooperation and Trade UN), Monica Bhatia (Head of the OECD Global Forum), dan Heinz Zourek (Director-General Taxation & Customs of the European Commission).
Pembicara lainnya adalah sederet peneliti dan profesional pajak high profile dari berbagai negara, antara lain Belema Obuoriforibo (IBFD), Marcos Aurelio Valadao (Brazil), Parthasarathi Shome (India), Sol Piccioto (Inggris), dan B. Bawono Kristiaji (Indonesia).
Bawono Kristiaji, partner di Danny Darussalam Tax Center yang baru saja meraih Albert J. Radler Medal 2015 atas tesisnya yang dinobatkan sebagai tesis pajak terbaik se-Eropa, menjadi satu-satunya pembicara dari Indonesia dalam konferensi internasional tersebut.