Bisnis.com, TANGERANG - Curah hujan yang masih terjadi di bulan April berimbas pada jalan tol Tangerang-Merak.
Intensitas hujan yang tinggi pada Senin (25/4/2016) mengakibatkan ruas jalan KM 38.800 arah Merak atau sekitar wilayah Balaraja Timur tergenang air dengan ketinggian 15-40 cm dan panjang genangan sekitar 250 – 300 m.
Selain akibat curah hujan yang cukup tinggi, genangan ini diduga berasal dari limpahan air dari luar jalan tol.
Manager Pelaksanaan Pemeliharaan Jalan Rutin Wilayah I MMS Abdul Rahman menyatakan meski tergenang air sejak pukul 12.50 WIB, melalui lajur 2 atau lajur tengah semua jenis kendaraan masih bisa melintas di jalan tol Tangerang-Merak yang dikelola oleh PT Marga Mandalasakti (MMS).
“Kendaraan kecil masih bisa lewat lajur tengah, mengingat titik genangan terdalam ada di lajur 1 dan 3 serta bahu jalan. Mohon maaf atas ketidaknyamanan ini,” ujarnya seperti dikutip dari keterangan resmi, Selasa (26/4/2016).
Dia menyatakan petugas MMS tetap bersiaga dan melakukan pengarahan lalu lintas kepada pengguna jalan yang melintas.
Pengarahaan ini terus dilakukan hingga tidak ada genangan air.
Sejak pukul 17.00 WIB kemarin, jalan tol sudah bebas dari genangan air dan jalan bisa dilalui dengan aman.
Maman juga mengatakan, genangan air yang terjadi ini, bukan diakibatkan tidak berfungsinya saluran air / drainase jalan tol. MMS sudah membangun drainase sesuai dengan Detailed Engineering Design (DED) yang telah disetujui oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat berdasarkan kondisi setempat pada saat itu. Semua air di sepanjang ruas tol kami selalu dipeliharasecara rutin baik pembersihan maupun perbaikan yang diperlukan.
Menurutnya, sistem drainase yang ada di jalan tol hanya berfungsi sebagai saluran untuk menampung dan mengalirkan air hujan dan / atau air yang berasal dari permukaan badan jalan tol. Jadi tidak berfungsi untuk menampung air akibat adanya perubahan tata guna lahan dan tata ruang sekitar jalan tol. Saat ini area di sekitar lokasi banjir telah berubah dari rawa sebagai area penampung air menjadi lahan kering karena urukan yang cukup tinggi sehingga daerah tangkapan air berkurang atau bahkan hilang.
Untuk itu pihaknya berharap para pengembang sekitar wilayah jalan tol Tangerang-Merak dapat memperhatikan amdal (analisis mengenai dampak lingkungan) dan saluran pembuangan air dari hasil produksi industrinya, sehingga wilayah sekitar dapat merasakan manfaat dari keberadaan industri tersebut.