Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

2016, Ekspor Kopi RI Diprediksi Tumbuh Hingga 15%

Pemerintah memproyeksikan nilai ekspor kopi nasional akan bertumbuh sekitar 10%-15% sepanjang tahun ini seiring dengan meningkatnya tren permintaan kopi global.
Petani memetik biji kopi arabika di perkebunan kopi kawasan Kampung Batu Lonceng, Desa Suntenjaya Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. /Bisnis.com
Petani memetik biji kopi arabika di perkebunan kopi kawasan Kampung Batu Lonceng, Desa Suntenjaya Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah memproyeksikan nilai ekspor kopi nasional akan bertumbuh sekitar 10%-15% sepanjang tahun ini seiring dengan meningkatnya tren permintaan kopi global.

Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong mengatakan tahun lalu nilai ekspor kopi Indonesia naik 15% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy). Padahal di saat yang bersamaan ekspor nonmigas secara keseluruhan justru melemah 14%.

"Secara hitungan kasar, kopi mempunyai masa depan yang cerah. Kopi menjadi minuman masyarakat kelas menengah sedangkan kelas menengah tumbuh. Kopi jelas menjadi salah satu ekspor unggulan," kata Lembong, Jumat (8/4/2016).

Data Kementerian Perdagangan (Kemendag) menunjukkan nilai ekspor kopi Indonesia mencapai US$1,19 miliar sepanjang tahun lalu atau meningkat 15,21% secara yoy. Amerika Serikat (AS) menjadi tujuan utama biji kopi Indonesia, disusul oleh Jepang, Jerman, Italia, dan Malaysia.

Kendati pertumbuhannya cukup menjanjikan, Lembong mengakui branding atau pengenalan kopi Indonesia masih kurang maksimal. Pasalnya selama ini, masyarakat global baru sebatas mengenal jenis kopi spesial dari daerah-daerah di Indonesia, seperti kopi Gayo, Toraja, Mandailing, tanpa tahu negara asalnya, yakni Indonesia.

Untuk itulah salah satu upaya yang digencarkan Kemendag adalah rebranding dan pemasaran kopi Indonesia. Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Nus Nuzulia Ishak mengatakan pemerintah tengah menyusun formulasi kebijakan nation branding.

"Jadi nanti rencananya produk-produk kita bisa menggunakan nation branding, tetapi tidak semua bisa menggunakan, harus ada spesifikasi tertentu," tutur Nus. Regulasi tersebut rencananya akan diluncurkan tahun ini.

Pihaknya meyakini penguatan strategi nation branding tersebut akan membantu performa ekspor secara keseluruhan. Nus menambahkan, Kemendag juga melihat peluang perluasan pasar ekspor kopi ke sejumlah negara nontradisional, seperti Turki.

Salah satu cara yang ditempuh untuk memperluas jangkauan kopi Nusantara adalah dengan mengikuti berbagai ajang pameran internasional. Tengah bulan ini 17 kopi spesial Indonesia akan ikut serta dalam Asosiasi Kopi Spesial Amerika (SCAA) di Atlanta, Georgia.

Dalam acara tersebut, Indonesia bahkan didapuk menjadi portrait country. Adapun, jenis kopi yang dihadirkan dalam pameran tersebut adalah jenis Gunung Puntang, Mekar Wangi, Manggarai, Malabar Honey, Atu Lintang, Toraja Sapan, Arabica Toraja, Flores Golewa.

Selanjutnya kopi jenis Redelong, Bluemoon Organic, Gayo Organic, Java Cibeber, Kopi Catur Washed, West Java Pasundan Honey, Preanger Weninggalih, Flores Ende, dan Java Temanggung. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper