Bisnis.com, MEDAN - Pada tahun ini Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Sumatra Utara menargetkan kinerja ekspor tumbuh paling tidak 15%. Adapun, GPEI tengah mengincar negara tujuan baru yakni Kanada.
Ketua GPEI Sumut Khairul Mahalli mengatakan, pada akhir bulan depan, pihaknya akan berkunjung membawa misi dagang ke Kanada.
"Terutama kami ingin mempromosikan hasil laut Sumut dan produk industri kreatif. Sebelumnya, para pengusaha Kanda sudah berkunjung ke Sumut," ujar Khairul, Kamis (7/4/2016).
Berdasarkan data terakhir BPS Sumut, kinerja ekspor per Februari 2016 menurun 1,77% yakni US$1,16 miliar dari periode yang sama tahun lalu US$1,18 miliar. Adapun, nilai ekspor terbesar disumbangkan oleh produk industri US$935,01 juta, diikuti pertanian US$227,06 juta.
Berdasarkan negara tujuan ekspor, Amerika Serikat masih menjadi sasaran utama yakni menyumbang US$141,05 juta. Selanjutnya, ada Tiongkok US$117,32 juta dan India US$108,39 juta.
"Kanada selama ini belum termasuk dalam 10 negara tujuan utama. Tapi potensinya besar," tambah Khairul.
Berdasarkan golongan barang, ekspor lemak dan minyak hewan/nabati masih berkontribusi besar yakni 38,96% atau US$452,87 juta, disusul karet dan barang dari karet 12,51% atau US$145,37 juta. Kendati demikian, kedua komoditas tersebut terus mengalami penurunan kinerja dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Selain menambah tujuan ekspor baru, Khairul menegaskan eksportir Sumut juga perlu melakukan diversifikasi produk. Ekspor Sumut sebutnya tak lagi dapat mengandalkan komoditas alam seperti kelapa sawit dan karet.
"Sumut harus lebih menggali potensi produk unggulan di masing-masing kabupaten/kota. Terutama dari industri kreatif. Oleh karena itu, kami juga aktif melakukan berbagai pelatihan," kata Khairul.