Bisnis.com, MALANG- Pemkot Malang mengantisipasi pengoperasian tol Pandaan-Malang dengan membangun sejumlah infrastruktur pendukung seperti pelebaran jalan dan jalan tembus.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Malang Wasto mengatakan pemda setempat menyiapkan sejumlah skema untuk mengatasi tumpukan kendaraan saat jalan Tol Malang-Pandaan dioperasikan.
“Selain menyiapkan jalan ke luar masuk tol di Jalan Ki Ageng Gribig, kami juga mengupayakan jalan tembus, bekerjasama dengan Pemkab Malang dan Pemkot Batu,” ujarnya di Malang, Selasa (5/4/2016).
Salah satu jalan tembus yang digagas, yakni trace Genting – Wagir – Tidar. Dengan adanya jalan tembus tersebut, maka akses jalan menuju dan tari tol bisa dipecah, tidak menumpuk di tengah kota.
Dengan begitu, maka kepadatan lalu-lintas bisa diurai, tidak menumpuk di satu kawasan.
Upaya lainnya, pelebaran jalan di kawasan Gadang. Saat ini, jalan tersebut dipenuhi pedang kaki lima yang menggelar dagangannya di badanm jalan.
Karena itulah, PKL di sana akan ditertibkan dengan dimasukkan di Pasar Gadang jika revitalisasi pasar telah rampung.
Hal itu sesuai dengan komitmen dari investor Pasar Gadang yang dituangkan dalam naskah kerja sama dengan Pemkot Malang.
Yang menggembirakan, Pemkab Malang juga mendukung rencana pelebaran jalan Pemkot Malang dengan melebarkan jalan di kawasan Bululawang. Saat ini jalan di sana tengah dilakukan pelabran.
Jika pelebaran jalan baik di Bululawang maupun Kiageng Gribik dan Jl Mayjen Sungkono telah selesai, maka terkoneksi untuk mendukung keberadaan tol Pandaan-Malang.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Pengawasan Bangunan Kota Malang Djarot Eddy Sulistyono, menambahkan pihaknya segera memulai pekerjaan pelebaran Jl Ki Ageng Gribig.
Anggaran untuk pelebaran jalan yang nantinya menjadi akses keluar masuk Tol Malang-Pandaan itu menelan danar Rp 50 miliar. Proyek tersebut akan segera dilelang sehingga pengerjaan fisiknya segera dapat dimulai.
Terkait dengan pengerjaan pelebaran jalan dimaksud, dia tegaskan, menambahkan, Dinas PU g bekerjasama dengan Dinas Pasar untuk melakukan sosialisasi kepada PKL di sepanjang Jalan Ki Ageng Gribig.
Intinya, saat pengerjaan pelebaran jalan tersebut dimulai, maka PKL di kawasan tersebut harus bebas dari pedagang.
Dia berharap, Mei mendatang kawasan itu sudah bersih dari PKL sehingga pengerjaan fisik proyek tersebut bisa lancar, tanpa ada gangguan aktivitas dari PKL.
Dengan begitu pula, maka pengerjaan proyek bisa diselesaikan secara tepat waktum, yakni pada tahun anggaran 2016.