Bisnis.com, JAKARTA – Perum Perhutani, perusahaan kehutanan milik negara, berencana membentuk anak usaha yang bergerak di bidang penjualan kayu secara daring (online) dengan nilai transaksi Rp1,6 triliun per tahun.
Direktur Utama Perum Perhutani Mustoha Iskandar mengatakan sejak Januari 2016 perusahaan sudah mulai menjajakan kayu lewat situs tokoperhutani.com. Situs tersebut terwujud berkat sinergi dengan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom).
“Kalau e-commerce kayu baru Perhutani satu-satunya di dunia. Nanti arahnya memang akan ada anak perusahaan khusus penjualan dan pemasaran online,” katanya seusai Peringatan HUT Perhutani ke-55 di Jakarta, hari ini, Selasa (29/3/2016).
Di situs itu, Perhutani menjajakan kayu-kayu bulat (log) yang dihasilkan dari hutan-hutan milik perusahaan di seluruh Jawa. Produk terlaris adalah jati dan mahoni.
Saat ini, imbuh Mustoha, transaksi lewat online sudah mencapai Rp2 miliar per hari. Seiring berjalannya waktu, Perhutani menargetkan penjualan senilai Rp10 miliar per hari atau dalam setahun bisa meraup Rp1,6 triliun.
“Kami menargetkan 80% dari penjualan kayu lewat online. Jadi harus bisa Rp10 miliar per hari,” kata insinyur kehutanan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) ini.
Mustoha mengatakan perdagangan daring akan memudahkan para pembeli. Biasanya, konsumen harus turun langsung ke hutan-hutan Perhutani bila membeli kayu-kayu tersebut. “Tapi kini tidak perlu lagi face to face, tidak ada lagi gray area. Dari segi waktu ini lebih efisien,” katanya.
Masuknya Perhutani ke bisnis perdagangan daring sejalan dengan komitmen pemerintah untuk menggenjot sektor tersebut. Pada awal Februari lalu, regulator telah menuntaskan peta jalan industri e-commerce dan rencananya disusul dengan sebuah payung hukum.
Menteri Komunikasi dan Informati Rudiantara dalam beberapa kesempatan mengungkapkan potensi bisnis berbasis Internet Indonesia pada 2020 bisa mencapai US$130 miliar.