Bisnis.com, JAKARTA-- PT Jasa Marga (Persero) Tbk menegaskan pengalihan konsesi Jalan Tol Lingkar Luar sektor Selatan (JORR S) ruas Pondok Pinang-Jagorawi kepada PT Hutama Karya (Persero) tidak akan mempengaruhi kinerja perusahaan.
Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Adityawarman menyatakan pengalihan konsesi ini tidak akan berpengaruh pada kinerja keuangan perusahaan. Pasalnya, sejak 2013 emiten berkode saham JSMR ini sudah tidak mencantumkan pendapatan dari ruas ini sebagai pendapatan perseroan.
"Sejak 25 Februari 2013 pendapatan JORR S itu sudah kita taruh di escrow. Di dalam RKAP [Rencana Kerja Anggaran Perusahaan] 2016 pun itu sudah tidak ada," ujarnya kepada Bisnis, Rabu (16/03)
Escrouw Account adalah rekening penampungan sementara hingga ditetapkannya badan usaha yang mengelola ruas ini oleh Menteri PUPR. Adapun pendapatan dari pengelolaan ruas tol ini sejak ditampung dalam escrouw account adalah senilai Rp1,1 triliun.
Dana ini kemudian disetorkan JSMR kepada Kejaksaan Agung untuk selanjutnya diserahkan menjadi kas negara.
Dia menambahkan, tol JORR S memang mengalami peningkatan trafik setiap tahunnya. Pendapatan rata-rata per hari ruas tol ini sejak 2016 bisa mencapai Rp1,6 milliar per hari, dengan rincian Rp1,2 milliar berupa uang tunai dan sisanya pembayaran elektronik dengan e-toll card.
"Sejak 2013 kita sudah serahkan ke menteri pu untuk diserahkan ke kejaksaan. Kita kan dapat tugas dari menteri pu untuk melaksanakan, memelihara dan mengoperasikan tol tersebut. Tugas itu kita anggap sudah selesai," ujarnya.
Jalan Lingkar luar Jakarta atau lebih dikenal dengan Jakarta outer ring road ruas Selatan (JORR S) membentang sepanjang 14,25 kilometer. Ruas ini awalnya diusahakan oleh oleh PT Marga Nurindo Bhakti milik Djoko Ramiadji dan Merinda Rubiyanti, anak pengusaha kosmetik Mooryati Soedibyo pada tahun 1994 dan PT Hutama Karya bertindak sebagai kontraktor.
Ruas ini dibangun dengan mengajukan pinjaman dari Bank Negara Indonesia senilai Rp2,5 triliun. Krisis 1998 membuat perusahaan tidak mampu mengembalikan pinjaman sehingga diambil alih oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Sejak 2001, PT. Jalan Tol Lingkarluar Jakarta (PT. JLJ) bentukan PT. Jasa Marga dan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) menangani seluruh ruas JORR.
Jalan tol itu kemudian dikelola PT. Jalan Tol Lingkar Luar (PT. JLL), anak perusahaan Jasa Marga. Ruas ini merupakan ruas jalan yang paling produktif diantara seluruh ruas yang terdapat di JORR dengan bobot volume kendaraan terbanyak, yakni 40% dari jumlah total kendaraan yang melintas di tol JORR setiap harinya.
Hal tersebut dikarenakan JORR Seksi S terbentang antara beberapa sentra perekonomian dan tempat wisata di wilayah Jakarta Selatan sampai sebagian wilayah di Jakarta Timur, seperti Kawasan perkantoran di jalan TB. Simatupang, Cilandak Town Square, Kebon Binatang Ragunan serta Taman Mini Indonesia Indah.
Sengketa kasus ini menemukan kepastian hukum setelah Kejaksaan Agung dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat secara resmi menyerahkan pengelolaan Jalan Tol Lingkar Luar sektor Selatan (JORR S) ruas Pondok Pinang-Jagorawi kepada PT Hutama Karya (Persero) pada Rabu (16/03).
Keputusan ini merupakan tindak lanjut dari putusan Mahkamah Agung Nomor 720K/Pid/2001 tanggal 11 Oktober 2001 atas nama Thamrin Tanjung yang menyatakan hak pengelolaan tol JORR S diserahkan kepada negara, yang dalam hal ini adalah PT Hutama Karya (Persero) selaku BUMN konstruksi yang sahamnya 100% dimiliki pemerintah.
Kehilangan JORR S, Keuangan Jasa Marga Tak Terpengaruh
Kehilangan JORR S, Keuangan Jasa Marga Tak TerpengaruhBisnis.com, JAKARTA-- PT Jasa Marga (Persero) Tbk menegaskan pengalihan konsesi Jalan Tol Lingkar Luar sektor Selatan (JORR S) ruas Pondok Pinang-Jagorawi kepada PT Hutama Karya (Persero) tidak akan mempengaruhi kinerja perusahaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Deandra Syarizka
Editor : Mia Chitra Dinisari
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
9 jam yang lalu
Bos Eramet Buka-bukaan Soal RI Batasi Pasokan Nikel
11 jam yang lalu
Sederet Saran dari Ekonom untuk Lompatan Pertumbuhan Ekonomi RI
14 jam yang lalu