Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah mendorong peningkatan devisa dari hasil ekspor mebel, salah satunya melalui upaya penurunan suku bunga perbankan pada akhir 2016. Hal itu disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam pembukaan Indonesia International Furniture Expo 2016 di Jakarta International Expo Kemayoran, Jumat (11/3/2016).
"Nanti akhir tahun ini [suku bunga kredit] single digit. Kami berusaha membuat sistem sehingga bank tidak bisa seenaknya menaikkan bunga," ujarnya.
Tak hanya itu, sambungnya, pemerintah juga mendorong perkembangan industri mebel melalui penyusunan formula pengupahan buruh yang dianggap ideal, yakni berdasarkan tingkat inflasi dan produk domestik bruto tahunan.
Dalam kesempatan tersebut, Kalla mengapresiasi para pengusaha mebel yang telah berkontribusi meningkatkan devisa negara dan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dari pos ekspor di tengah kondisi ekonomi global yang penuh tantangan.
"Di dunia ini ekonomi melambat, artinya pasti penjualan sulit naik, tapi harga bahan baku juga pasti turun sehingga seimbang. Namun demikian kita butuh devisa untuk mengimbangi kondisi sekarang," tuturnya.
Ke depan, dia berharap kebijakan yang telah ditetapkan pemerintah mampu membantu pengembangan industri mebel. Dia juga mengimbau para pengusaha untuk terus berkreasi dan meningkatkan disiplin demi mencapai volume ekspor yang besar.