Bisnis.com, JAKARTA—Badan Koordinasi Penanaman Modal menyatakan berdasarkan hasil kunjungan ke Korea Selatan potensi investasi industri makanan dan minuman asal negeri tersebut mencapai US$600 juta untuk dua perusahaan.
Franky Sibarani, Kepala BKPM, mengatakan telah bertemu dengan investor Korea Selatan yang akan membangun dua pabrik makanan dan minuman dengan nilai investasi masing-masing US$300 juta, sehingga total investasi US$600 juta setara dengan Rp8,3 triliun.
“Investor Korsel dibidang mamin menyatakan siap untuk membangun dua pabrik di Indonesia dengan perkiraan nilai investasi masing-masing pabrik sebesar US$300 juta. Mereka sedang dalam proses menentukan lokasi,” tuturnya dalam keterangan resmi, Senin (7/3/2016).
Saat ini, lanjutnya, alternatif lokasi yang dipilih berada di sekitar Banten, Jawa Barat dan Jawa Timur.
Dalam pertemuan ini, para CEO perusahaan tersebut juga menyampaikan kepastian serta keberlanjutan pasokan bahan bahan baku, salah satunya jagung.
“Mereka sangat siap untuk menyerap apabila bahan baku yang salah satunya jagung dapat tersedia di dalam negeri,” tuturnya.
Oleh karena itu, ujarnya, BKPM akan mencari solusi agar produk petani lokal dapat diserap oleh investor, mengingat investasi tersebut akan menyerap tenaga kerja dan substitusi produk impor, serta menimbulkan efek ganda yang besar.
