Bisnis.com, JAKARTA-- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pembangunan sembilan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) selesai pada akhir 2016. Pembangunan kawasan perbatasan termasuk pos lintas batas merupakan pelaksanaan Nawacita pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla untuk membangun Indonesia dari pinggiran.
Sembilan PLBN tersebut yaitu PLBN Motaain, Motamasin, Oepoli dan Wini di Nusa Tenggara Timur (NTT). Kemudian PLBN Aruk di Kalimantan Barat, Nanga Badau, Entikong, serta PLBN Skouw dan Waris di Papua. Sebelumnya sembilan PLBN tersebut sudah terbangun, tetapi dianggap tidak layak untuk menjadi pos lintas batas, sehingga akhirnya diratakan dan dibangun PLBN baru oleh pemerintah.
Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi dan Investasi Rido Matari Ichwan mengatakan bahwa pembangunan PLBN sangat penting karena Indonesia berbatasan langsung dengan beberapa negara di antaranya Malaysia, Papua New Guinea, Timor Leste dan lainnya.
“Kalau PLBN di Motaain selesai sekitar Oktober (2016) dan yang lainnya Desember (2016) selesai,” ujarnya seperti dikutip dari siaran pers, Minggu (6/3/2016).
Dari sembilan PLBN, ujarnya, dua PLBN besar yaitu Entikong dan Motaain sudah mulai pembangunannya pada 2015, sementara lima PLBN baru awal tahun ini dimulai. Adapun dua PLBN lainnya yaitu PLBN Oupoli dan Waris baru masuk tahap pra-desain
Ia menambahkan, nantinya orang atau barang yang akan melintas PLBN akan ditertibkan sehingga dari negara tetangga tidak bisa keluar masuk semaunya. Pemeriksaan pun akan menggunakan sinar x-ray.
“Setiap orang atau barang yang melintas akan dicek dengan lebih ketat menggunakan x-ray,” ujarnya.
Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Cipta Karya hingga per 1 Maret, progres kegiatan fisik PLBN Entikong telah mencapai 44,52%, Montaain 49,12%, Aruk 0,09%, Nanga Badau 0,39%, Motamasin 3,17 %, Wini 10,88%, dan Skouw 6%.