Bisnis.com, PALEMBANG – Direktorat Jenderal Pajak menargetkan pelaporan SPT tahunan secara elektronik (e-filling) dapat dilakukan oleh 7 juta wajib pajak atau meningkat lebih dari 100% dibanding jumlah wajib pajak yang melapor tahun lalu.
Dirjen Pajak Ken Dwijugiasteadi mengatakan pihaknya sudah menyiapkan berbagai strategi untuk mencapai target e-filling itu, salah satunya melalui kerjasama dengan berbagai kementerian.
“Kami sudah kerjasama dengan Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi untuk supaya PNS, Polri dan TNI melapor SPT tahunan secara e-filling,” katanya usai Presiden RI Joko Widodo mengisi e-filling PPh pribadi di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II di Palembang, Kamis (3/3).
Ken mengatakan sebetulnya e-filling sudah diberlakukan Ditjen Pajak sejak 2005 namun seiring berjalan waktu, pihaknya mengklaim, proses pengisian SPT tahunan itu semakin mudah dengan dukungan teknologi informasi yang ada.
Oleh karena itu, pihaknya memasang target yang cukup tinggi dari pelaporan SPT tahunan dengan e-filling dari semula 2,4 juta wajib pajak pada tahun lalu menjadi 7 juta WP.
Dia menambahkan selain kerjasama dengan kementerian, pihaknya juga menggandeng Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan BPJS untuk menerapkan e-filling.
Menurut dia, Ditjen Pajak ingin menyampaikan kepada masyarakat bahwa pelaporan SPT itu tidaklah sulit dan bisa dilakukan di mana saja serta kapan saja. Hal itu telah dibuktikan oleh Presiden Joko Widodo.
“Ini baru pertama kali Presiden RI mengisi SPT secara online, di luar Jakarta, di luar kantor. Semangatnya bahwa mengisi SPT itu mudah, orang tidak perlu ke kantor pajak,” katanya.
Ditjen Pajak mencatat jumlah WP terdaftar seanyak 27,8 juta dengan tingkat kepatuhan pelaporan SPT pada tahun lalu sekitar 55%.
Harapannya, kata dia, tingkat kepatuhan tersebut bisa meningkat jadi 70% seiring kemudahan yang diberikan pihaknya dalam melaporkan SPT tahunan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
