Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BLOK MASELA: Silang Pendapat Berdampak Buruk untuk Investasi

Wakil Ketua DPR dari fraksi Partai Gerindra, Fadli Zon, menganggap sikap pemerintah yang tak satu suara dalam masalah blok masela memberi dampak buruk bagi investasi di Indonesia.
Ilustrasi/Antara-Irsan Mulyadi
Ilustrasi/Antara-Irsan Mulyadi

Kabar24.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR dari fraksi Partai Gerindra, Fadli Zon, menganggap sikap pemerintah yang tak satu suara dalam masalah blok masela memberi dampak buruk bagi investasi di Indonesia.

Fadli menganggap ada ketidakkompakan dan silang pendapat antar-menteri merupakan sinyal bahwa pemerintah tidak bisa mengkoordinir menterinya.

 "Di antara para menteri terjadi silang pendapat dihadapan publik. Ini merupakan satu sinyal yang menunjukkan bahwa pemerintah tidak jelas," tutur Fadli di Kompleks Parlemen, Rabu (2/3/2016).

 Politisi Gerindra itu menuturkan, sikap pemerintah yang tidak jelas tersebut dapat menyebabkan Indonesia memiliki citra buruk di mata investor.

 "Seharusnya menko sebagai pengambil kebijakan tertinggi dan menteri teknis yang di bawahnya mengikuti koordinasi dari menkonya, kan seharusnya begitu.”

Tetapi, ini ternyata terjadi silang pendapat yang menyebabkan publik bisa melihat antara pemerintah ini tidak adanya koordinasi dan konsolidasi, tidak satu suara, dan ini memberi sinyal yang buruk bagi para investor maupun calon investor.

Mereka mau masuk ke Indonesia ini bingung menghubungi siapa yang tepat," ujarnya.

 Menurut Wakil Ketua DPR itu, Presiden Jokowi harusnya bisa bertindak tegas dan cepat dalam mengatasi masalah silang pendapat di antara menteri.

"Harusnya Presiden dalam situasi seperti ini segera memanggil para menteri yang bersangkutan, kemudian menjelaskan visinya seperti apa dan kebijakan Presiden itu seperti apa, sehingga,  pemerintah bisa satu suara. Kalau tidak ini akan memberi ketidakjelasan kepada publik maupun para investor yang akan ke Indonesia, ini akan merugikan iklim investasi juga," tutur Waketum Partai Gerindra itu.

 Senada dengan Fadli, politisi senior dari fraksi partai pengusung pemerintah PDI- Perjuangan, Hendrawan Pratikno, juga mengatakan agar presiden segera mengambil langka tepat dalam mengatasi polemik antar menterinya itu.

 "Kami mendesak agar Presiden, menko, menteri teknis, Pertamina, menteri BUMN, untuk mengadakan lagi pertemuan serius dan tuntas menyelesaikan ini (masalah blok masela)," ujarnya.

 Senada dengan Fadli,  Hendrawan menilai kegaduhan di antara Menko Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli, dan menteri ESDM Sudirman Said akan membuat para investor ragu--ragu untuk masuk ke Indonesia.

 "Tiap kegaduhan menambah dosis ketidakpastian dan ketidakpastian itu tidak disukai investor. Investor itu ingin yang predictable, terduga, regulasi terduga, kebijakan pemerintah terduga. Semuanya terduga, mendorong orang percaya sehingga investasi meningkat. Rivalitas (antara kedua menteri) ini sudah lama, tidak hanya dalam kasus ini, tapi juga kasus freeport," tandasnya.

 Sebelumnya, wakil ketua komisi VII Fadel Muhammad menyarankan agar pemerintah memilih pembuatan kilang offahore--pilihan yang disarankan oleh menteri ESDM.

 Fadel juga menuturkan, akan siap menghadapi menteri Rizal Ramli untuk adu pendapat terkait kilang minyak blok masela tersebut.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper