Bisnis.com, JAKARTA - Produksi karet PT PP London Sumatera Indonesia Tbk. (LSIP) melorot 11,11% sepanjang 2015 lantaran penurunan frekuensi penyadapan karet.
Berdasarkan data kinerja perusahaan, pada tahun lalu produksi karet LSIP mencapai 11.718 ton. Capaian tersebut turun 11,1% dibandingkan pada 2014 yang tercatat sebanyak 13.185 ton.
"Dikarenakan menurunnya jumlah frekuensi penyadapan karet," tulis manajemen dalam keterangan resmi yang dikutip Jumat (26/2/2016).
Hingga akhir 2015, luas kebun inti karet LSIP mencapai 16.929 hektare dan ditambah 3.195 hektare kebun plasma. Dari total tersebut, kebun yang berproduksi seluas 12.984 ha, sedangkan 3.944 ha belum berproduksi.
Dibandingkan 2014, kebun karet LSIP menyusut seluas 359 ha. Padahal sepanjang tahun lalu, perseroan melakukan penanaman kembali (replanting) seluas 286 ha.
Manajemen LSIP melaporkan produktivitas kebun karet berada pada level 0,9 ton per hektare.
Kendati harga rerata karet mengalami penurunan, LSIP mencatatkan peningkatan volume penjualan sebesar 2,7% menjadi 12.308 ton sepanjang 2015.
Pada periode tersebut, nilai penjualan komoditas karet sebesar Rp247,4 miliar atau melorot 10,2% dari Rp275,7 miliar.