Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kementerian Pertahanan Minta Kapal Silver Sea II Ditenggelamkan di Pangandaran

Kementerian Pertahanan meminta agar kapal motor Silver Sea II (SS II) asal Thailand kelak bisa ditenggelamkan di kampung halaman Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Kapal nelayan asing dibakar/Antara
Kapal nelayan asing dibakar/Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pertahanan meminta agar kapal motor Silver Sea II (SS II) asal Thailand kelak bisa ditenggelamkan di kampung halaman Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

“Kami maunya SS II nanti ditenggelamkan di Pangandaran. Kapal tangker yang ditangkap juga ditenggelamkan di sana,” kata Sekretaris Jenderal Kemhan Laksamana Madya TNI Widodo di Jakarta, Senin (22/2/2016).

Permintaan itu merupakan wujud apresiasi Widodo terhadap Susi selama keduanya berduet di Satuan Tugas Pemberantasan Penangkapan Ikan Secara Ilegal (Satgas 115). Susi merupakan Komandan Satgas sementara Widodo sebagai Kepala Pelaksana Harian Satgas 115.

Kalakhar Satgas 115 dijabat secara ex officio oleh Wakil Kepala Staf TNI AL. Per 11 Februari 2015, Widodo dimutasi dari posisi Wakasal menjadi Sekjen Kemhan.

Widodo mengaku telah memetik banyak pelajaran dari Susi, terutama dalam hal manajemen organisasi. Dia mengira pada awalnya Satgas 115, yang merupakan lembaga ad hoc dari berbagai instansi, akan bekerja agak lamban.

“Tapi seiring berjalannya waktu jalannya malah sangat cepat, seperti roket,” kata perwira tinggi bintang tiga ini.

Selama Oktober 2014-Februari 2016, pemerintah telah meledakkan total 151 kapal ilegal. Sebanyak  201 kapal asal Vietnam, disusul Filipina (43), Thailand (21 kapal), Malaysia (20 kapal), Indonesia (14 kapal), Papua Nugini (2 kapal), dan China (1 kapal).

Widodo mengatakan kebijakan penenggelaman kapal itu berperan besar memberi efek penggentar (deterent effect) bagi para pencuri negara asing. Oleh sebab itu, dia meminta kepada penggantinya, Laksamana Muda TNI Arie H. Sembiring, untuk dapat melanjutkan pekerjaan yang sudah dirintis.

Menurut Widodo, penangkapanan  SS II adalah salah satu prestasi membanggakan TNI AL. Kapal berbobot 2.300 GT itu ditangkap di perairan Sabang, Aceh, oleh awak KRI Teuku Umar pada 12 Agustus 2015.

Pengadilan Negeri Sabang telah menyatakan kapal tersebut bersalah memasuki perairan Indonesia. Namun, sang pemilik mengajukan banding dengan menggaet pengacara kondang Yusril Ihza Mahendra. Beberapa waktu lalu, Yusril dan Susi sempat perang di media sosial mengenai kasus SS II.

Di tempat yang sama, Susi juga memuji kiprah TNI AL sebagai komponen vital dalam organisasi Satgas. Dia bahkan menyebut TNI AL sebagai kekuatan AL paling ditakuti oleh negara maju seperti Amerika Serikat.

“Tanpa TNI AL dan restu Panglima TNI, kerja Satgas untuk mewujudkan visi Laut Masa Depan Bangsa tidak akan bisa terwujud,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper