Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prioritaskan Investor Lokal, Sumbar Sediakan Lahan Peternakan 2.000 Ha

Pemerintah Provinsi Sumatra Barat membuka peluang bagi investor dalam negeri untuk menanamkan modalnya di sektor peternakan sapi dengan menggarap lahan 2.000 hektare di Kabupaten Pasaman Barat.
Selain itu, pemda juga membina lebih dari 300 kelompok tani yang mengembangkan peternakan sapi lokal dan impor di sentra-sentra peternakan di Kabupaten Agam, Limapuluh Kota, dan Tanah Datar.
Selain itu, pemda juga membina lebih dari 300 kelompok tani yang mengembangkan peternakan sapi lokal dan impor di sentra-sentra peternakan di Kabupaten Agam, Limapuluh Kota, dan Tanah Datar.

Bisnis.com, PADANG—Pemerintah Provinsi Sumatra Barat membuka peluang bagi investor dalam negeri untuk menanamkan modalnya di sektor peternakan sapi dengan menggarap lahan 2.000 hektare di Kabupaten Pasaman Barat.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Sumbar Masrul Zein menyebutkan pemerintah setempat menyediakan lahan seluas 2.000 hektare untuk peternakan sapi modern.

“Lahannya sudah ready 2.000 hektare. Kami prioritaskan untuk investor lokal,” katanya, Rabu (27/1/2016)

Dia mengatakan pemerintah setempat berencana membangun peternakan dan pembibitan sapi terpadu yang dikelola secara modern, dengan integrasi ke rumah potong hewan (RPH) di Payakumbuh, dan Pelabuhan Teluk Tapang untuk kemudahan transportasi.

Adapun, lahan milik pemda di lakasi peternakan itu mencapai 1.000 hektare, sisanya sudah ditempati oleh masyarakat. Namun, pemerintah setempat merencanakan peternakan sapi dengan melibatkan masyarakat melalui sistem plasma.

Masrul menyebutkan sudah ada investor dalam negeri yang tertarik menanamkan modalnya untuk berinvestasi di daerah itu. Bahkan, pengurusan izin untuk impor bibit sapi pun sudah dilakukan.

“Sudah ada investor yang minat, kami masih buka untuk investasi lainnya, prioritasnya investor dalam negeri,” ujarnya.

Dia mengatakan kebutuhan daging sapi di daerah itu masih sangat tinggi, karena daging asal Sumbar juga diperuntukan memenuhi kebutuhan daging provinsi tetangga.

Erinaldi, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar menyebutkan produksi sapi daerah itu mencapai 23.000 ton per tahun dengan konsumsi lokal sekitar 13.000 ton.

“Kalau di Sumbar sendiri sebetulnya sudah surplus, tetapi kan kebutuhan di provinsi tetangga juga tinggi, karena sapi dari sini juga dibawa ke provinsi tetangga,” katanya.

Menurutnya, daging sapi asal Sumbar juga dibawa untuk memenuhi kebutuhan daging di Riau, Jambi, Kepulauan Riau, hingga Jawa.

Dia menyebutkan pemerintah setempat berencana mengembangkan peternakan terpadu di lahan seluas 2.000 ha di Kabupaten Pasaman Barat untuk mengejar swasembada daging dalam negeri.

Selain itu, pemda juga membina lebih dari 300 kelompok tani yang mengembangkan peternakan sapi lokal dan impor di sentra-sentra peternakan di Kabupaten Agam, Limapuluh Kota, dan Tanah Datar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Heri Faisal
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper