Bisnis.com, JAKARTA – Perum Perhutani, perusahaan pengelola hutan milik negara, pada tahun ini menyiapkan 18.000 hektare lahan untuk tanaman pakan lebah.
Direktur Utama Perum Perhutani Mustoha Iskandar mengatakan lahan-lahan tersebut tersebar di tiga provinsi yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Lahan akan ditanami tumbuhan yang menjadi pakan lebah seperti akasia dan kaliandra.
“Masing-masing lahan luasnya 6.000 ha. Jadi ada tiga cluster khusus untuk tanaman pakan lebah. Tanaman-tanaman itu juga sekaligus kami siapkan untuk tanaman energi terbarukan,” katanya di Jakarta, hari ini, Selasa (26/1/2016).
Mustoha yang merupakan Ketua Umum Asosiasi Perlebahan Indonesia (API) ini menuturkan kendala utama dalam industri madu nasional adalah ketersediaan pakan untuk lebah.
Padahal, dengan sembilan dari 11 spesies lebah madu dunia hidup di Indonesia, negeri ini seharusnya bisa mencukupi kebutuhan sendiri.
“Bayangkan saja konsumsi madu per kapita kita baru 15 gram-20 gram. Di negara lain mencapai 100 gram. Dari jumlah kebutuhan itu pun 50%-nya dari impor,” kata insinyur kehutanan dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, ini.
Berdasarkan data API, kebutuhan madu orang Indonesia mencapai 15.000 ton-150.000 ton per tahun. Dari jumlah tersebut, sebanyak 50% dari kebutuhan dipasok dari China.
Mustoha meyakini impor dapat dikikis dalam waktu lima tahun karena tumbuhan pakan lebah yang ditanam bertipe tumbuh cepat (fast growing). “Target kami dalam lima tahun produksi dalam negeri bisa meningkat sampai tiga kali lipat [300%],” ujarnya.