Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SURVEI PWC: CEO Dunia Khawatirkan Geopolitik dan Ekonomi Global

3. Makin Banyak Ancaman

Para CEO mencermati semakin banyaknya ancaman

Dengan semakin bertambahnya kekhawatiran terhadap geopolitik, dua pertiga dari para CEO dunia (66%) dan ASEAN (80%) kini melihat semakin banyaknya ancaman yang menghadang perusahaan mereka dibandingkan tiga tahun yang lalu.

Seperti berturut-turut empat tahun yang lalu, sebanyak 79% responden menyatakan bahwa peraturan pemerintah yang terlalu berlebihan dipandang sebagai ancaman utama bagi prospek pertumbuhan perusahaan.

Ketidakpastian geopolitik melonjak dari posisi keempat hal yang menjadi kekhawatiran para CEO di tahun lalu menjadi posisi kedua tahun ini, sebagaimana disebut oleh 74% pimpinan bisnis.

Sebagai akibatnya, kekhawatiran terhadap ketersediaan tenaga ahli menurun dari peringkat kedua menjadi peringkat keempat, namun masih menjadi kekhawatiran sebanyak 72% CEO. Sementara kekhawatiran terhadap gejolak nilai tukar berada di peringkat ketiga (73%).

Keamanan siber juga menjadi kekhawatiran bagi 61% CEO, yang menjadi ancaman bagi kepentingan nasional maupun komersial. Kekhawatiran terhadap ancaman ini paling banyak disebut oleh CEO dari AS, Australia dan Inggris (74%+) serta mereka yang bergerak di sektor perbankan, teknologi dan asuransi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman Sebelumnya
2. Pendapatan Perusahaan
Halaman Selanjutnya
4. Keahlian dan Rekrutmen
Penulis : Fatkhul Maskur
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper