Bisnis.com, JAKARTA--Polemik pengeboran sumur baru yang dilakukan oleh PT Lapindo Brantas Inc terus berlanjut, meskipun Dinas ESDM Sidoarjo telah mengonfirmasi jarak lokasi pengeboran dari pusat semburan tergolong aman.
Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia Handoko Teguh Wibowo mengutarakan rencananya pengeboran sumur baru akan dilakukan di Desa Kedungbanteng. Plt Bupati Sidoarjo dan Kapolres Sidoarjo pun mengaku telah melakukan sosialisasi dan mendapat restu warga setempat.
Namun, sambungnya, situasi dilaporkan berbalik pada hari ketiga setelah peralatan berat didatangkan di sekitar lokasi. Pasalnya, muncul opini bahwa lokasi pengeboran sumur yang baru terlalu dekat dengan pusat semburan lumpur Lapindo.
"Tugas saya sebagai peneliti adalah menyampaikan hasil penelitian saya. Jika banyak yang mempertanyakan saya tentang itu, saya akan tunjukkan datanya dari tahun ke tahun," ujar lulusan magister Geologi Oregon University di Amerika itu, Senin (18/1/2016).
Dia menegaskan hasil penelitiannya itu telah dipublikasikan di jurnal internasional pada 2010. Pada 2012 saya juga mempresentasikannya di seminar internasional. Namun, kok baru sekarang ributnya?"
IAGI Jatim juga menyampaikan empati kepada korban lumpur yang hingga kini masih trauma dan mungkin masih ada haknya yang belum dibayarkan. Namun, di luar hal itu dirinya harus menyampaikan hasil penelitian riil yang sebenarnya.
"Sebenarnya kalau ngomong tentang daerah yang masuk zona patahan atau bahaya itu justru sumur Ngunut 19. Tapi tidak terjadi semburan karena kedalamannya tak sampai sedalam lumpur yang ada saat ini, yakni sekitar 3 km. Apalagi dengan sumur pengeboran baru yang akan digali 1 km kedalamannya," tegasnya.
Menurutnya, sebenarnya 2006 telah dilakukan pengeboran 200 meter dari pusat semburan lumpur. Di mana pengeboran ini dilakukan sedalam 3,5 km untuk memasukkan semen ke sumber semburan. Meskipun dekat dengan pusat semburan justru sama sekali tak ada semburan gas apalagi lumpur, karena kawasan itu bukan wilayah patahan.
"Artinya, walaupun jaraknya dekat tapi bukan masuk wilayah patahan akan aman. Namun kalau jaraknya jauh sekalipun dari sumber lumpur, jika itu termasuk kawasan yang dilalui patahan, akibatnya akan fatal. Hal ini yang seharusnya dipahami masyarakat sehingga tidak terjadi ketakutan apalagi kepanikan yang berlebihan."