Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dinas ESDM dan Ahli Geologi Dukung Pengeboran Lapindo Karena Jarak Dinilai Aman

Lapindo Brantas Inc berharap polemik jarak antara sumur TGA -6 yang akan dibor dengan pusat semburan bisa diakhiri setelah Dinas ESDM Sidoarjo membenarkan bahwa jaraknya 4 km, bukan 2,5 km sebagaimana yang pernah dilansir BLH Sidoarjo.nn
Ilustrasi lumpur Lapindo./Bisnis.com
Ilustrasi lumpur Lapindo./Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Lapindo Brantas Inc berharap polemik jarak antara sumur TGA -6 yang akan dibor dengan pusat semburan bisa diakhiri setelah Dinas ESDM Sidoarjo membenarkan bahwa jaraknya 4 km, bukan 2,5 km sebagaimana yang pernah dilansir BLH Sidoarjo.

"Kami tentu bersyukur karena Dinas ESDM Sidoarjo akhirnya menjelaskan bahwa jarak sumur TGA-6 yang akan dibor dengan pusat semburan adalah 4 KM. Kami berharap tidak ada lagi yang menggunakan data yang salah. Kalau salah data bisa salah persepsi atau bahkan salah analisa," kata PR Manager Lapindo Brantas Inc Arief Setyo Widodo dalam keterangan resmi, Minggu (17/1/2016).

Meskipun sebelumnya pihak Lapindo Brantas telah menegaskan jarak sumur yang akan dibor dengan pusat semburan adalah 4 km, Kepala Dinas BLH tetap bersikukuh jaraknya adalah 2,5 km dari pusat semburan.

Di tengah perbedaan itulah, Kabid ESDM Diskoperindag ESDM Agus Sudarsono memastikan jarak dari pusat semburan lumpur dengan sumur TGA 1 yang nantinya menjadi tempat sumur baru bernama TGA -6 yang akan dibor Lapindo Brantas Inc adalah 4 km.

"Jarak terdekat tanggul dengan sumur terdekat 2,5 km, tapi jarak dari pusat semburan dengan sumur TGA1 yang menjadi tempat rencana sumur TGA-6 jaraknya 4 km," kata Agus Sudarsono.

Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) cabang Jawa Timur Handoko Teguh Wibowo memastikan jarak antara rencana sumur Tanggulangin (TGA)- 6 dengan pusat semburan lumpur memang 4 km, bukan 2,5 km.

Bagi Handoko, soal jarak ini sebenarnya relatif. Alasannya, ada beberapa sumur Lapindo di Wunut dan Tanggungangin yang jaraknya bahkan jauh lebih dekat dari 2,5 km pun masih aman menghasilkan gas hingga kini.

"Masalahnya bukan hanya pada jarak, tetapi rencana pengeboran itu berada di daerah patahan Watukosek atau tidak. Berdasar penelitian 8 tahun terakhir ini kami sudah membuat zona, mana daerah yang berbahaya, rawan dan aman. Nah rencana pengeboran sumur baru Lapindo Brantas ini ada di zona aman," jelasnya.

Handoko, yang juga menjadi anggota American Seismological Assocition, menegaskan siap mempertanggungjawabkan secara akademis pernyataannya.

"Jika ada yang mempertanyakan silakan saja. Yang bicara bahwa rencana pengeboran itu aman sesungguhnya bukan saya, tetapi data hasil penelitian. Jadi silakan kita bicara data, bukan asumsi."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper