Bisnis.com, PADANG-- Persatuan Perusahaan Real Estate Indonesia (REI) Sumatra Barat menargetkan membangun 6.000 unit rumah murah, guna memenuhi kebutuhan rumah bagi masyarakat kelas menengah ke bawah tahun ini.
Ketua REI Sumbar Hendra Gunawan menyebut, arget pembangunan rumah murah melalui skema fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) di daerah itu dipatok mencapai 6.000 unit.
“Kalau permintaannya tinggi sekali, kami tidak mampu penuhi karena keterbatasan lahan. Tahun lalu kami hanya mampu sediakan 3.600 unit,” katanya kepada Bisnis.com, Kamis (14/1/2016).
Tahun lalu, REI menargetkan membangun 5.000 unit rumah murah, namun keterbatasan lahan membuat penyediaan rumah murah di daerah itu tidak optimal.
Menurutnya, kebutuhan rumah di Sumatra Barat mencapai 400.000 unit, sementara harga lahan terutama di Kota Padang sudah berkisar Rp300.000 hingga Rp600.000 per meter persegi, yang menyulitkan bagi pengembang untuk membangun rumah murah.
“Untuk Kota Padang saja kebutuhan mencapai 10.000 unit tahun ini, tetapi kami tidak bisa penuhi. Untuk 1.000 unit saja masih susah, karena mahalnya harga tanah,” katanya.
Dia mengharapkan dukungan pemerintah daerah untuk membantu pengadaan lahan bagi pembangunan rumah bersubsidi, sehingga menyediaan rumah bagi masyarakat kelas bawah bisa segera direalisasikan.
Adapun, target pembangunan 6.000 unit rumah sudsidi oleh REI Sumbar itu akan disebar di sejumalh daerah seperti Solok, Dharmasraya, Pesisir Selatan, Agam, Tanah Datar, Limapuluh Kota, dan Pasaman.