Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perindustrian menuntut agar kerja sama yang terjadi dengan pemerintah Jepang melalui IJEPA lebih seimbang. Salah satunya dengan mempermudah masuknya produk makanan dan minuman Indonesia ke Jepang.
Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan bahwa penawaran yang diberikan Jepang dalam kerja sama Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) masih berat sebelah. Terutama dengan banyaknya permintaan untuk sektor otomotif.
“Ada beberapa poin yang harus didiskusikan kembali, salah satunya yang diminta Jepang adalah untuk otomotif. Tapi bagaimana produk kita juga mudah mudah masuk ke Jepang, terutama untuk makanan dan minuman,” ujarnya, Rabu (13/1).
Dia menjelaskan selama ini produk makanan dan minuman (mamin) asal Indonesia masih sulit masuk ke Negeri Sakura tersebut. Padahal, dari sisi kualitas, ia yakin bahwa produk Indonesia mampu bersaing dengan standar internasional.
“Tentunya yang harus duduk bersama lagi sehingga ini bisa seimbang dan betul-betul saling menguntungkan,” katanya.