Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Disuntik Modal Rp200 Miliar, WIKA Gedung Siap IPO

PT Wijaya Karya akan menyuntikan modal usaha senilai Rp200 miliar kepada PT WIKA Gedung tahun ini untuk memperkuat struktur permodalan dan skala produksi.
Wijaya Karya.
Wijaya Karya.

Bisnis.com, JAKARTA—PT Wijaya Karya akan menyuntikan modal usaha senilai Rp200 miliar kepada PT WIKA Gedung tahun ini untuk memperkuat struktur permodalan dan skala produksi.

Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya (WIKA) Suradi Wongso mengatakan Wika berencana menyalurkan penambahan modal untuk pengembangan anak usaha mencapai Rp1,9 triliun dari capex tahun ini. Dari jumlah tersebut, Rp200 miliar di antaranya diberikan kepada Wika Gedung.

Menurutnya, tahun ini Wika berencana untuk menggelar initial public offering (IPO) salah satu dari dua anak usahanya, yakni PT Wika Realty atau PT Wika Gedung. Penambahan modal usaha kepada Wika Gedung tahun ini dimaksudkan untuk memperkuat posisi tawarnya kepada pasar.

“Salah satu dari dua itu akan IPO semester kedua tahun ini. Sekarang kita sedang kaji, mana yang lebih menarik. Kita akan pilih mana yang lebih baik atau yang pasar melihatnya baik,” katanya melalui sambungan telepon, Selasa (12/1/2016).

Setelah salah satunya menggelar IPO tahun ini, yang lainnya akan menyusul pada 2017.

Dengan penambahan modal pada Wika Gedung, tuturnya, perseroan menargetkan perolehan kontrak baru dari bangunan gedung senilai Rp5 triliun pada tahun ini. Proyek baru yang disasar berasal dari kontrak proyek pemerintah, swasta dan BUMN.

Saat ini, Wika Gedung masih berkonsetrasi pada pekerjaan konstruksi, meski juga mulai merintis sejumlah proyek pengembangan bersama sejumlah mitra investor, khususnya untuk proyek apartemen.

Meski demikian, tahun ini menurutnya belum ada proyek pengembangan baru dari Wika Gedung. “Pengembangan tahun ini kita konsetrasikan ke Wika Realty,” katanya.

Komposisi belanja modal untuk proyek pengembangan Wika Gedung sejauh ini menurutnya masih berkisar antara 10%, selebihnya masih terkonsentrasi di pekerjaan konstruksi. Proyek pengembangan yang diikuti pun umumnya bertujuan untuk memperoleh pasar konstruksi dari proyek tersebut.

Meski begitu, menurutnya, untuk jangka panjang Wika Gedung akan diarahkan pula untuk investasi proyek pengembangan.

Tahun ini, Wika induk merencanakan belanja modal sebesar Rp10,6 triliun, dengan asumsi adanya tambahan penyertaan modal negara (PMN) dari APBN-P 2016 senilai Rp4 triliun. Jika tidak, Wika hanya akan menganggarkan belanja modal senilai Rp4,7 triliun, dengan Rp1,7 triliun dari kas internal dan sisanya dari pendanaan eksternal.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper