Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Petani NTT Diminta Tak Cemaskan Penyimpangan Iklim & Cuaca

Petani di Bekasi mengalami kekeringan dan menyebabkan kerugian hingga Rp3 juta per hektare./Ilustrasi-Muhamad Hilman
Petani di Bekasi mengalami kekeringan dan menyebabkan kerugian hingga Rp3 juta per hektare./Ilustrasi-Muhamad Hilman

Bisnis.com, KUPANG - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Frans Lebu Raya meminta petani lahan basah dan kering tidak cemas berlebihan dan panik dengan penyimpangan iklim serta cuaca saat ini sehingga lupa melakukan tindakan pencegahan dan antisipasi sebagai solusinya.

"Fenomena alam seperti itu bukanlah hal baru bagi Nusa Tenggara Timur terutama kabupaten-kabupaten yang dari segi letak dan karakteristuk alamnya memang kurang menunjang untuk menyimpan air hujan sehingga tidak perlu panik atau saling menyalahkan," katanya, Sabtu (9/1/2016).

Gubernur Lebu Raya mengatakan hal itu menanggapi musim hujan saat ini yang sulit diprediksi karena selain hujan yang sifatnya sporadis, belakangan ini justru terjadi panas berkepanjangan di musim hujan karena berbagai macam faktor penyebab.

Ia mengatakan hasil perkiraan BMKG setempat menyebutkan saat ini musim hujan, tetapi enso menunjukkan El Nino kuat dan terjadi penyimpangan angin. Dan kondisi ini bisa berlangsung hingga Februari mendatang.

Lihat saja, sejumlah wilayah di provinsi berbasis Kepulauan Nusa Tenggara Timur sudah memasuki musim hujan, namun intensitas hujan sangat minim. Bahkan udara di Kupang dan beberapa wilayah lain di NTT, masih terasa seperti di musim kemarau.

"Kota Kupang dan sekitarnya misalnya, telah masuk dalam musim hujan, tetapi karena pengaruh El Nino kuat mengakibatkan Kupang tetap saja bercuaca panas," katanya.

Dia menambahkan, rata-rata semua daerah di Indonesia terkena dampak El Nino, walaupun efeknya berbeda-beda yang dipengaruhi dengan cuaca lokal.

Jika terjadi demikian (ektrem) mayarakat terutama petani, nelayan dan lainnya diimbau untuk tidak panik, tetapi siap siaga menghadapi keadaan itu dengan berbgai program yang sedang dijalankan untuk mencegah dan mengatasi kalau terjadi kekurangan air, kekurangan pangan dan masalah penyakit lainnya.

Di bidang penyediaan air, katanya, telah ada program dan upaya bantuan air bersih untuk warga yang sudah terkategori darurat soal air berih akan dibantu seperti di Desa Iligai Kecamatan Lela, Kabupaten Sikka.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper