Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Kakao Indonesia (Askindo) Zulhefi Sikumbang mengaku pesimis menghadapi 2016.
Pasalnya dari segi produksi, dirinya belum melihat adanya peningkatan produksi pada tahun ini.
Diprediksi produksi tahun 2016 tidak akan sama dengan 2015 karena belum ada upaya pemerintah untuk menggerakkan petani dengan cara yang tepat dan metode yang benar.
Sedangkan dari segi harga, dengan kondisi harga tinggi selama dua tahun terakhir, kemungkinan harga kakao untuk kembali menguat pada tahun ini akan sangat sulit. Ada tendensi harga justru turun jika ekonomi tidak membaik.
Bagi petani kakao, seandainya produksi tidak naik dan harga turun, pendapatan mereka akan berkurang. Dengan demikian akan membuat petani beralih lagi ke komoditi lain.
Menurutnya, walaupun industri kakao sudah ada di negeri ini, tetapi industri pengolahan kakao tersebut tidak berkontribbusi besar terhadap peninngkatan harga petani.
Industri juga kesulitan karena harga produk olahannya saat ini susah dijual. Mereka kesulitan mendapatkan bahan baku biji kakao. Sehingga memaksa mereka untuk impor dengan harga yang lebih mahal. Kondisi ini pun menurutnya tidak menguntungkan bagi industri pengolahan.
“Jadi saya pesimis bahwa bisnis ini masih menguntungkan bagi petani dan bagi industri,” kata Zulhefi kepada Bisnis, Jumat (7/1/2016).