Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyek Listrik 17.000 MW Dimulai Awal Tahun Depan

Pemerintah merencanakan proyek listrik 17.000 MW yang merupakan bagian dari 35.000 MW akan dimulai pada awal 2016.
Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla memimpin rapat kabinet terbatas membahas Program Pembangunan Pembangkit 35.000 MW dan Transmisi, di Kantor Kepresidenan, Jakarta belum lama ini./Antara-Widodo S. Jusuf
Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla memimpin rapat kabinet terbatas membahas Program Pembangunan Pembangkit 35.000 MW dan Transmisi, di Kantor Kepresidenan, Jakarta belum lama ini./Antara-Widodo S. Jusuf

Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah merencanakan proyek listrik 17.000 MW yang merupakan bagian dari 35.000 MW akan dimulai pada awal 2016.

"Kepastian harga sudah diputuskan lalu prakualifikasi perusahaan sudah ada 11 pabrikan. Insya Allah awal tahun sudah mulai jalan," kata Direktur Utama PLN Sofyan Basyir di Jakarta, Selasa.

Hal itu disampaikan Sofyan usai bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla bersama Menteri BUMN Rini Soemarno, serta Menko Perekonomian Darmin Nasution.

Sofyan mengatakan, dalam proyek tersebut harga untuk pembangunannya akan lebih murah hingga 30 persen dibawah harga standar tahun-tahun sebelumnya karena harga bajanya turun.

Sebelumnya, Sofyan Basyir juga sudah bertemu dengan Presiden Joko Widodo dan kontrak sudah ditandatangani.

"Tadi bertemu dengan Presiden, diminta kepastian. Di proyek ini kurang lebih melibatkan 46 investor swasta," tambah dia.

Proyek tersebut akan dibangun dalam waktu 12 bulan. Selebihnya pembangkit yang kecil-kecil maupun yang tambang dan PLTG akan dibangun pada tahun berikutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper