Bisnis.com, JAKARTA - Jalan tol akses Tanjung Priok akan mulai difungsikan sebagian pada Juni 2016 untuk mengakomodasi lalu lintas kendaraan berat angkutan khusus pelabuhan yang masuk dari arah Merak melalui tol Tangerang—Merak.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah IV Bambang Hartadi mengatakan, rencana tersebut disesuaikan dengan realisasi fisik proyek tol tersebut yang kini hampir rampung sebagian. Tol ini untuk sementara akan dioperasikan tanpa tarif hingga nantinya berfungsi sepenuhnya pada Maret 2017.
Jalan tol akses Tanjung Priok terdiri atas lima seksi, yakni E1, E2, E2A, North South Link (NS Link), North South Direct Ramp (NS Direct). Seksi E1 sepanjang 3,4 km sudah beroperasi sejak April 2011, sedangkan NS Link sepanjang 2,24 km telah selesai pada Desember 2013.
Sementara itu, Seksi E2A sepanjang 1,92 km sudah diselesaikan dan baru saja diserahterimakan kepada pemerintah dari kontraktor. Selain itu, akhir tahun ini, Seksi NS Direct sepanjang 1,1 km akan segera rampung.
Dengan demikian, kendaraan berat nantinya sudah dapat melaju melalui NS Direct—NS Link—Seksi E2A dan menggunakan U-Turn di Seksi E2A secara langsung masuk ke sistem gerbang tunggal Jakarta International Container Terminal (JICT).
“Tanpa Seksi E2 pun kita sudah bisa operasikan, Insya Allah akan dibuka Juni 2016 tanpa tarif, hanya untuk memfungsikan saja. Kalau seluruhnya sudah berfungsi baru ditarifkan,” katanya, Jumat (18/12/2015).
Seksi E2 sepanjang 2,74 km tertunda penyelesaiannya dari yang seharusnya pada November 2015, menjadi Maret 2017. Penundaan ini disebabkan karena adanya kegagalan stressing di sejumlah titik yang menyebabkan kerusakan sejumlah plat struktur.
Bambang mengatakan sejak pertengahan 2016, pemerintah juga akan mulai membuka pelelangan untuk pengadaan operator tol tersebut. Dengan demikian, ketika konstruksi E2 rampung pada Maret 2017, sudah ada operator yang siap mengoperasikan tol akses Tanjung Priok secara komersial.